Moda transportasi massal yang ada saat ini adalah kereta api yang dioperasikan oleh PT KAI, dan bus antar kota antar provinsi (AKAP). Jika membandingkan ketiganya, mana yang lebih mahal?
Dilihat di salah satu situs penjualan tiket secara online, Traveloka pada Sabtu (15/6/2019), tiket bus atau travel dibanderol mulai dari Rp 67.200 hingga Rp 161.500. Angkutan ini memiliki kelebihan dari segi harga dan fleksibilitas untuk berhenti di banyak tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua adalah kereta api yang harganya dibanderol Rp 63.000 untuk ekonomi. Untuk kelas ekonomi bisa dibilang sangat terjangkau. Namun waktu tempuhnya agak lama yaitu 3 jam 25 menit. Dari sisi fasilitas tentunya juga tak bisa banyak diharapkan.
Untuk kereta priority harganya lebih mahal, yaitu Rp 290.000. Harganya yang mahal sebanding dengan kualitasnya. Gerbong kereta ini tersedia fasilitas video on demand (VOD), WiFi, kopi dan snack. Dengan fasilitas VOD, penumpang kereta api bisa menikmati hiburan film lewat layar yang ada di depan kursi penumpang seperti di pesawat. Waktu tempuhnya 3 jam 14 menit.
Berikutnya adalah Kereta Cepat JKT-BDG yang telah mengumumkan harga tiket berdasarkan studi kelayakan (feasibility study) adalah US$ 16. Sebagai gambaran, jika mengacu kurs saat ini Rp 14.200 per US$ maka tiket tersebut seharga Rp 227.200. Tentunya, saat diresmikan nanti harganya bisa saja berbeda tergantung kurs saat itu.
Tiket kereta cepat, dengan asumsi saat ini lebih murah dibandingkan kereta priority. Selisih harganya Rp 66.000. Belum banyak informasi yang menjelaskan fasilitas apa saja yang akan didapat saat melakukan perjalanan dengan kereta cepat. Yang jelas dari sisi kecepatan dia unggul, yaitu memakan waktu 35 menit jika perjalanan tanpa berhenti. Jika berhenti di tiap stasiun waktu tempuhnya 46 menit.
(eds/eds)