Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai harga tersebut terjangkau, mengingat tiket kereta api Argo Parahyangan Priority milik PT KAI saja dijual Rp 290 ribu dan tetap laris. Masalahnya adalah akses bagi pengguna yang nantinya menggunakan kereta cepat saat beroperasi di 2021.
"Kalau saya bandingkan dengan Kereta Argo Parahyangan sih nggak (mahal) ya, sekarang Argo Parahyangan (Priority) 250 ribu laris tuh, cuma masalahnya gini, (kereta cepat) aksesibilitasnya itu," kata dia kepada detikFinance, Jakarta, Minggu (16/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Canggihnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung |
Dia mencontohkan orang yang menggunakan kereta api ke Bandung dari Jakarta aksesnya mudah menuju Stasiun Gambir. Nah, akses masyarakat yang mau naik kereta cepat ke status yang berlokasi di Halim pun harus mudah.
"Karena kalau Jakarta murah itu tergantung aksesnya kok sekarang, masyarakat itu selama aksesnya mudah mereka nggak lihat harga berapa ya beli," ujarnya.
Untuk Jakarta, lanjut dia setidaknya tertolong dengan keberadaan LRT Jabodebek yang nantinya beroperasi. Namun terhadap warga di Bandung, bagaimana akses menuju stasiun di Walini harus diperhatikan.
"Nah di Bandung gimana, turun di (Walini) sana ngapain, ke kota Bandungnya sendiri gimana orang sampai Bandung, itu harus disiapkan angkutan umumnya," tambah dia. (dna/dna)