Lelang Proyek Jembatan Tol Pertama Kalimantan Dibuka

Lelang Proyek Jembatan Tol Pertama Kalimantan Dibuka

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 20 Jul 2019 11:10 WIB
1.

Lelang Proyek Jembatan Tol Pertama Kalimantan Dibuka

Lelang Proyek Jembatan Tol Pertama Kalimantan Dibuka
Ilustrasi/Foto: Feel-planet.com/Istimewa
Jakarta - Proyek jembatan tol atas laut Balikpapan-Penajam Paser Utara mulai dibuka. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuka tahap prakualifikasi hingga 29 Agustus 2019.

Hal itu berdasarkan pengumuman dari BPJT yang dikutip detikFinance.

Berikut berita selengkapnya dirangkum detikFinance, Sabtu (20/7/2019).
Peminat dapat melakukan pendaftaran dan pengambilan Dokumen Prakualifikasi setiap hari kerja pukul 10.00-16.00 WIB di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan.

Dokumen Prakualifikasi harus diambil oleh Direktur Utama Perusahaan atau pihak yang dikuasakan oleh Direktur Utama dengan membawa Surat Kuasa Asli dan buku identitas diri (KTP/SlM/Paspor). Seluruh proses prakualifikasi gratis dan tidak dipungut biaya apapun.

BPJT akan memberikan penjelasan umum mengenai dokumen prakualifikasi pada Selasa, 30 Juni 2019, pukul 10.00 WIB sampai selesai. Lokasinya di Ruang Rapat BPJT, Gedung Bina Marga, Kementerian PUPR.

Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara merupakan jembatan tol pertama di Kalimantan dengan panjang 7,35 km. Nilai investasinya sebesar Rp 15,53 triliun.

Jembatan tol ini akan mempersingkat waktu tempuh masyarakat Balikpapan dan Penajam yang saat ini masih mengandalkan angkutan penyebrangan dengan durasi waktu 30 menit hingga 120 menit.

Proyek ini merupakan Proyek Atas Prakarsa Badan Usaha (Unsolicited Project) dengan Hak Menyamakan Penawaran (right to match) pada PT Tol Teluk Balikpapan. Dia adalah PT Waskita Toll Road.

Kepala BPJT Danang Parikesit menjelaskan ada enam ruas tol lainnya yang dalam persiapan. Total nilai investasi enam ruas tol yang akan dilelang adalah Rp 135,6 triliun.

Rincian enam ruas tol yang dimaksud adalah Tol Semanan-Balaraja sepanjang 31,9 km, Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg sepanjang 38,6 km, Tol Akses Menuju Pelabuhan Patimban sepanjang 37,7 km, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 18,4 km. Selanjutnya adalah Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 77 km, Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo sepanjang 91,93 km.

Pelelangan ruas tol baru tersebut diprioritaskan untuk terkoneksi dengan Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Pariwisata, Kawasan Industri serta meningkatkan investasi dan pembangunan di seluruh wilayah di Indonesia.

"Telah dipesankan oleh pak presiden (Joko Widodo) dan pak menteri (PUPR) bahwa jalan tol tersebut harus terkoneksi kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, dan pariwisata, serta memberi peluang ke usaha kecil menengah, dan usaha rakyat," tambahnya.

Pemerintah menargetkan Jalan Tol Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 33,5 km beroperasi Oktober atau selambat-lambatnya November 2019. Tol tersebut merupakan bagian dari Ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.

"Sekitar Oktober-November adalah dari Kayu Agung ke Jakabaring," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Tim dari BPJT pun hari ini mengecek kesiapan pengoperasian tol tersebut. Selain itu, pihaknya juga mengecek kesiapan penyelesaian tol dari Palembang ke Betung.

"Kemarin kan ada dari pemerintah Sumatera Selatan ke sini, gubernur, bupati, walikota menanyai rencana penyelesaian yang Palembang ke Betung," jelasnya.

Tol Kayu Agung-Palembang-Betung memiliki panjang 111,69 km, terbagi dari Seksi 1 Kayu Agung-Jakabaring, Seksi 2 Jakabaring-Musilandas, Seksi 3 Musilandas-Betung.

Hide Ads