Jakarta -
Presiden Joko Widodo (
Jokowi) pernah berjanji melanjutkan pembangunan proyek Hambalang. Namun saat ini Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten, Jawa Barat, itu masih terbengkalai.
Lantas bagaimana realisasinya? Apakah Jokowi benar-benar melanjutkan proyek peninggalan Presiden sebelumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)?
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak berita selengkapnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya sudah berbicara dengan Presiden Jokowi belum lama ini. Itu untuk mengetahui kepastian dilanjutkannya proyek tersebut.
"Kami sudah audit teknis, 2016, sudah. Kami beberapa waktu yang lalu juga mengingatkan beliau (Jokowi) bagaimana nih putusan Hambalang," kata dia di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).
Menurut Basuki, Jokowi akan memberi kepastian hal tersebut di periode kedua pemerintahannya, yaitu 2019-2024.
"Nanti akan diputuskan beliau, mungkin pada periode kedua beliau ini, karena masih bisa dimanfaatkan, tapi dengan kriteria teknis yang minimal, misalnya yang tadinya mau 8 lantai menjadi mungkin 5 lantai," tambahnya.
Jokowi mendapatkan laporan hasil audit teknis terhadap proyek Hambalang yang sudah mangkrak bertahun-tahun. Hasilnya, Presiden memutuskan agar pembangunan proyek Hambalang tetap dilanjutkan.
"Soal Hambalang tadi sudah kami laporkan hasil evaluasi tim independen yang berisi para pakar dari berbagai universitas. Presiden oke kita akan bangun Hambalang tapi beberapa syarat harus dipenuhi," kata Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakpus, Senin (2/5/2016).
Meski demikian Basuki menjelaskan, pembangunan lanjutan proyek Hambalang belum bisa dilakukan tahun ini. Menurutnya, paling cepat lanjutan pembangunan proyek itu dimulai pada 2017.
"Rekomendasi finalnya lanjut dengan catatan. Dan itu belum bisa dilakukan tahun ini. 2016 belum ada anggaran untuk pembangunan," jelas Basuki.
Selama 2016, tim independen akan melakukan penelitian. Penelitian yang harus dilakukan antara lain bangunan gedung, sistem drainase karena bertempat di lereng bukit, geoteknik lingkungan terkait kebencanaan dan regulasi dan perizinan. Selain itu, Presiden juga meminta dilakukan redesign.
"Hambalang ini bisa dilanjutkan dengan menyesuaikan daya dukungnya. Tim menyimpulkan kalau proyek ini ibarat dokter umum yang harus menangani penyakit jantung, tidak sesuai," tutur Basuki.
Halaman Selanjutnya
Halaman