Kemenhub Siapkan Pelabuhan Kuala Tanjung Jadi Hub Internasional

Kemenhub Siapkan Pelabuhan Kuala Tanjung Jadi Hub Internasional

Akfa Nasrulhak - detikFinance
Jumat, 16 Agu 2019 22:17 WIB
Foto: Dok Kemenhub
Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo hari mengatakan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara disiapkan sebagai Pelabuhan Hub Internasional, sedangkan Pelabuhan Belawan akan fokus melayani domestik. Menurutnya, hal itu sudah sesuai dengan rencana di mana pembangunannya telah dimulai sejak 2016.

"Sesuai rencana awal, Pelabuhan Kuala Tanjung akan diintegrasikan dengan kawasan industri dan telah diatur sesuai Perpres No 3 tahun 2016 dan Perpres No 56 tahun 2018. Di mana Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Kuala Tanjung merupakan 2 Proyek Strategis Nasional, dan akan dikembangkan secara terintegrasi sesuai hasil studi yang telah dilakukan," kata Agus, dalam keterangan tertulis ini, Jumat (16/8/2019).

Menurut Agus, Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tanjung yang telah ditetapkan dengan Kepmenhub No KP 148 Tahun 2016 tersebut akan menjadi acuan pembangunan, pengembangan dan operasional pelabuhan pada jangka pendek (2017-2021), jangka menengah (2017-2026) dan jangka panjang (2017-2036). Selain itu juga sebagai acuan dalam pengendalian dan pengawasan segala kegiatan kepelabuhanan baik pembangunan, pengembangan dan operasional tentang kesesuaiannya dengan rencana yang ditetapkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pelabuhan Kuala Tanjung berlokasi di Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka yang terletak di Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara dan secara administratif merupakan bagian dari Kabupaten Batubara.

Pemerintah dan PT Pelindo I telah melakukan sejumlah langkah dalam rencana Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Hub Internasional. Di antaranya adalah secara bertahap memindahkan kapal-kapal dengan rute Internasional di Pelabuhan Belawan ke Pelabuhan Kuala Tanjung.

Selain itu, akses dari dan menuju kawasan hinterland akan dilayani dengan angkutan kereta api dan jalan nasional yang menghubungkan Pelabuhan Kuala Tanjung dengan kawasan sekitarnya.

Adapun Kuala Tanjung terletak di posisi yang sangat strategis, berada di Selat Malaka sebagai salah satu jalur pelayaran niaga tersibuk di dunia dan memiliki water depth sekitar 15-17 meter Lws. Selain itu, tren ukuran vessel international yang semakin besar, sehingga menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sangat cocok diposisikan sebagai Pelabuhan ekspor-impor internasional.

Sedangkan Pelabuhan Belawan yang berlokasi di muara sungai dengan tingkat sedimentasi yang tinggi akan berevolusi menjadi pelabuhan domestik dan barging-terminal bagi Kuala Tanjung.

"Saat ini, kondisi eksisting Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung yang telah dibangun, sudah mampu melayani kapal dengan ukuran 60.000 DWT. Pelabuhan ini akan terus dikembangkan sesuai standar internasional dalam memperkuat posisinya sebagai Hub Internasional," ujar Agus.

Agus menambahkan, Kementerian Perhubungan memberikan dukungan berupa insentif terhadap jasa labuh dan navigasi untuk eksportir-importir yang kompetitif dalam mengirimkan kargonya untuk mendorong major shipping line melakukan direct call ke Pelabuhan Kuala Tanjung.



Tak hanya itu saja, Kementerian Perhubungan juga akan mendorong peralihan moda logistik di wilayah Sumatera yang saat ini dominan jalur darat menjadi jalur laut yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan semaksimal mungkin.

Ke depannya, lanjut Agus, untuk memperkuat positioning Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Hub International, direncanakan pembangunan industrial port untuk mendukung pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung seperti steel, petrochemical, fertilizer, CPO/agro-businesses dan lainnya.

Saat ini Pelindo I sebagai operator, sedang melakukan proses pemilihan mitra strategis untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung maupun Kawasan Industri dan sarana pendukungnya.


(akn/ega)

Hide Ads