Jakarta -
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengumumkan jenis kereta yang digunakan untuk operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) pada 2021 mendatang. Jenis kereta yang digunakan adalah CR400AF.
CR400AF merupakan kereta cepat generasi terbaru hasil pengembangan CRRC Qingdao Sifang, salah satu produsen besar kereta cepat di China.
Lantas kapan rangkaian kereta cepat ini dikirim dan tiba di Indonesia? Seperti apa gambaran keretanya? Baca berita selengkapnya di sini:
Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini sedang dirakit di China oleh CRRC Qingdao Sifang. Targetnya rangkaian kereta tersebut tiba di Indonesia 2020 mendatang.
Operation and Maintenance Officer PT KCIC Budi Cai mengatakan, totalnya ada 11 unit kereta, masing-masing terdiri dari 8 gerbong yang akan dikirim ke Indonesia. Untuk progres pengerjaannya belum bisa dia sampaikan.
"(Progres) itu belum bisa kita sampaikan secara jelas di sini. Tapi ini sudah ada targetnya, kereta ini akan sampai di Indonesia itu 2020," kata dia ditemui di pameran Indotrans Expo 2019 di JCC, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Sebanyak 11 rangkaian kereta akan dikirim ke Indonesia secara bertahap dalam waktu yang berdekatan. Targetnya seluruhnya akan tiba di Indonesia sebelum 2021.
"Jadi memang bertahap tapi maksudnya dia berdekatan semua. Jadi kita pastikan bahwa sebelum kita masuk ke tahap operasional di tahun 2021, ini 11 unit kereta sudah sampai semua," paparnya.
Setibanya di Indonesia, rangkaian kereta tersebut harus dipasang lagi menjadi satu-kesatuan.
Satu unit kereta cepat tersebut bisa mengangkut hingga 601 penumpang. Satu unit terdiri dari 8 gerbong. Operation and Maintenance Officer PT KCIC Budi Cai menjelaskan, satu rangkaian kereta bakal terdiri dari tiga kelas, yaitu VIP, first class, dan second class.
"Betul ada sekitar 600 (kursi penumpang per rangkaian)," kata Operation and Maintenance Officer PT KCIC Budi Cai ditemui di pameran Indotrans Expo 2019 di JCC, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Berdasarkan selebaran dari KCIC, jumlah kursi VIP adalah 18, first class 28, dan second class 555. Porsinya memang sengaja lebih banyak untuk second class.
"Kita mungkin lebih mengunci di kalangan eksekutif muda, orang kantoran kayak gitu. Jadi first class, second class itu akan kita perbanyak," jelasnya.
Dia melanjutkan, yang membedakan masing-masing kelas adalah tingkat kenyamanannya. Misalnya untuk VIP kemungkinan didesain dengan formasi kursi 1-1 di kanan dan kiri, untuk first class 2-2, dan untuk second class 3-3.
"VIP dia tempat duduknya mungkin misalnya satu jalur itu sendiri. Kalau untuk first class dia kan kanan-kiri dua dan dua. Kalau VIP dia mungkin cuma ada satu, atau dia bentuk kursinya akan disesuaikan bahannya misalnya lebih nyaman, lebih besar," tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman