Jakarta -
Proyek kereta kencang Jakarta-Surabaya (JKT-SBY) jadi incaran banyak investor. Jepang yang sejak awal sudah lekat dengan proyek ini justru mulai dibayangi minat China yang mau ikutan menggarap kereta kencang.
Namun, Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa pemerintah akan memilih Jepang untuk menggarap kereta kencang alias semi cepat JKT-SBY.
Bagaimana informasi selengkapnya? Simak rangkumannya hanya di
detikcom.
Budi Karya menyatakan kini pihaknya sedang menyelesaikan
draft perjanjian Indonesia-Jepang soal proyek kereta kencang JKT-SBY. Dia menegaskan perjanjian diteken pekan depan.
"Kita akan konsekuen sama Jepang sudah ada proses yang kita lakukan. Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya hari-hari ini kita finalkan MOU-nya," kata Budi di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (15/9/2019).
"Minggu depan akan kita tanda tangan," pungkasnya.
China sendiri menyatakan minatnya menggarap kereta kencang lewat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Tepatnya, perusahaan perkeretaapian China Railway Construction Corp (CRCC) sudah mengatakan minatnya ke Luhut.
Namun, saat ditanya apakah China sudah tidak memiliki harapan menggarap proyek kereta kencang JKT-SBY, Menhub Budi Karya pun mengamini.
"Iya, iya betul," katanya.
Budi Karya mengungkapkan beberapa hal, pertama pihaknya ingin proyek ini nantinya tidak menelan investasi yang besar. Selanjutnya, pemerintah mau penggunaan komponen dalam negeri diperbanyak.
"Yang penting kalau kita kriterianya itu investasi nggak besar, local content juga diperbanyak," kata Budi.
Terakhir, Budi meminta agar partisipasi kontraktor lokal diperbanyak dalam pembangunan konstruksi kereta kencang ini.
"Dan juga partisipasi kontraktor lokal diperbanyak," kata Budi.
Halaman Selanjutnya
Halaman