Sutet Nyaris Bikin Tol Japek Layang Batal Operasi Saat Natal

Sutet Nyaris Bikin Tol Japek Layang Batal Operasi Saat Natal

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 19 Sep 2019 07:43 WIB
1.

Sutet Nyaris Bikin Tol Japek Layang Batal Operasi Saat Natal

Sutet Nyaris Bikin Tol Japek Layang Batal Operasi Saat Natal
Foto: Trio Hamdani
Jakarta - Progres pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Tol Layang Japek hampir rampung. Konstruksi tol ini ditargetkan selesai pada akhir September 2019 untuk selanjutnya melakukan uji coba dan mendapatkan sertifikat laik operasi di Oktober.

Mulanya, tol ini ditargetkan bisa digunakan untuk mendukung mudik Lebaran tahun ini. Namun baru pada Natal 2019 Desember mendatang tol ini ditargetkan sudah mulai bisa dipakai secara fungsional alias masih gratis.

Di tengah jalan, tol ini pun hampir tidak bisa dipakai buat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berikut ini fakta-fakta selengkapnya.
Rupanya proyek yang masih tahap penyelesaian ini sempat hampir gagal bisa digunakan saat Nataru.

Project Manager Tol Jakarta- Cikampek II Elevated Fatkhur Rozaq menjelaskan, di KM 17 ada tiang sutet yang bersimpangan dengan jalur tol layang tersebut. Oleh karenanya Tower Sutet harus ditinggikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan pekerjaan.

"Ada kendala untuk proyek elevated, ada Sutet di KM 17, di mana, ini yang memang jadi kendala," kata dia di lokasi proyek, KM 17, Rabu (18/9/2019).

Sebelum sutet ditinggikan membuat satu span belum bisa tersambung. Otomatis pekerjaan ke depan belum bisa diselesaikan.

Peninggian Tower Suter itu pun sudah dibahas sampai ke level Kantor Staf Presiden. Proses tersebut pun sempat tertunda dari yang direncanakan April. Itu disebabkan waktunya berbarengan dengan momentum Pemilihan Umum. Sementara peninggian Tower Suter berpotensi mengganggu stabilitas karena menyangkut listrik.

"Di mana pekerjaan atau kegiatan yang berpotensi ada gangguan stabilitas nasional sementara ditunda, sehingga kita baru bisa bekerja setelah Lebaran," sebutnya.

Proses peninggian Sutet membutuhkan waktu 7 minggu, dan mengharuskan terjadi 7 kali pemadaman saat Sabtu dan Minggu.

"Saat ini Alhamdulillah kemarin sudah terealisasi peninggian kabel sementaranya di tanggal 8 September, sehingga hambatan untuk menyelesaikan proyek elevated ini sudah tertangani," jelas Fatkhur.

Namun sejalan dengan proses peninggian Tower Suter saat itu, tim di lapangan melakukan inovasi dengan melakukan pekerjaan yang sekiranya bisa digarap sambil menunggu Sutet tersambung.

Mereka melakukan pekerjaan pengaspalan yang semestinya baru bisa dikerjakan setelah slap di Sutet tersambung. Saat itu proses pengaspalan baru bisa dilakukan di area yang terbatas.

"Kalau memperhatikan schedule normatif, artinya mengikuti sekuen setelah slap itu tersambung, atau aspal atau pekerjaan di lokasi Sutet itu tersambung, semestinya dibutuhkan waktu minimal 12 minggu. Jadi mestinya itu selesai di minggu kedua Desember kalau mengikuti sekuen pekerjaannya," tambahnya.

Jika itu terjadi maka Tol Japek Layang tidak akan bisa digunakan saat Nataru. Untungnya kondisi itu berhasil diatasi.

Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ditargetkan menerima sertifikat laik fungsi pada Oktober 2019. Dengan demikian tol layang tersebut bisa digunakan saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru).

"Diharapkan akhir Oktober ini sudah ada sertifikasinya untuk bisa dinyatakan jalan ini bisa layak untuk difungsionalkan atau operasikan," kata Fatkhur di lokasi proyek, KM 17, Rabu (18/9/2019).

Seluruh pekerjaan konstruksi ditargetkan rampung September ini. Dengan begitu selanjutnya bisa dilaksanakan uji laik operasi.

Menurutnya tol layang dengan bentang panjang 36 KM menjadi tantangan tersendiri. Uji beban ini, sesuai arahan dari KKJTJ harus dilakukan di semua pekerjaan long span dan pekerjaan-pekerjaan dengan span-span yang mewakili.

Menurutnya ada beberapa titik yang harus dilakukan uji beban, dan itu juga membutuhkan waktu dan instalasi instrumen yang membutuhkan tingkat ketelitian dan pengamatan yang tinggi. Ditargetkan uji beban ini berlangsung selama Oktober.

"Setelah itu baru dibuatkan sertifikasinya untuk jalan layang ini bisa aman untuk dioperasikan. Mungkin tahapan-tahapan pekerjaannya seperti itu," tambahnya.

Hide Ads