Selesainya proses pengadaan lahan ini ditandai dengan penyerahan lahan dari Kantor Pertanahan Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung ke PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Ketiga wilayah itu akan dilewati kereta cepat.
"Dengan penyerahan ini, berarti bukti progres kita. Jadi total yang sudah kita selesaikan ada 99%. 1% hanya tanah-tanah sisa terdampak dan ada yang masih proses konsinyasi," ucap Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin saat penyerahan dokumen pengadaan tanah di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Sabtu (21/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arie mengatakan proses pengadaan lahan ini sudah sesuai dengan target awal. Waktu dua tahun dianggap cukup untuk pengadaan lahan bagi kereta cepat.
"Alhamdulillah waktu itu Juli 2017, jadi dua tahun sudah luar biasa, dua tahun bisa menyelesaikan 99%," katanya.
Arie menyatakan dengan penyerahan dokumen tersebut, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bisa segera melakukan konstruksi. Meskipun masih ada pekerjaan rumah (PR) 1%, hal itu tak akan menghalangi proses konstruksi.
"Itu tidak akan menghalangi proses konstruksi. Sekarang juga sudah jalan diharapkan tahun 2021 sesuai rencana kereta cepat bisa beroperasi," kata Arie.
Sementara itu Direktur Human Resource, Legal Acquisition dan Aset KCIC, Puspita Anggraeni mengatakan proses konstruksi sudah dimulai. Saat ini proses tersebut sudah mencapai 32%.
"Proses konstruksi sudah 32%. Rencananya hingga akhir tahun bisa selesai 50%. Sehingga kereta cepat bisa ditargetkan beroperasi 2021," tuturnya.
(dir/ara)