Daendels sendiri merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang membangun jalan dari Anyer, Banten sampai Panarukan, Jawa Timur.
"Pak Basuki menjadi Bapak Daendels Indonesia, Kepala BPJT, Direktur Utama PII, Bapak Walikota Semarang, Bupati Demak dan eselon 1 kementerian lembaga," kata Sri Mulyani membuka sambutannya.
Kemudian, Sri Mulyani mengapresiasi kerja Basuki beserta jajarannya. Sebab, tidak kenal lelah dan libur untuk membangun infrastruktur.
Sri Mulyani melanjutkan, Semarang ialah kota masa kecilnya. Sehingga, ia bilang, setiap hal yang berkaitan dengan Semarang bakal hadir.
Lebih lanjut, Tol Semarang-Demak memang terbilang unik. Selain jalan bebas hambatan, tol ini terintegrasi dengan tanggul untuk mencegah rob.
Sri Mulyani bilang, sebagai orang Semarang dia mengaku pernah menderita. Lantaran, jika pergi ke Stasiun Tawang dirinya harus berhadapan dengan rob. Apalagi, jika ke Demak, maka akan terlihat masyarakatnya yang hidup di tengah rob.
"Sebagai orang Semarang saya itu sangat menderita, kalau pergi, dulu pergi kuliah saya selalu naik kereta api kalau libur dari Stasiun Tawang. Dari Tawang melihat rob masuk. Apalagi menuju Demak betapa sedih saya lihat mayoritas masyarakat hidup di tengah rob sepanjang tahunnya," paparnya.