Budi mengatakan, pembangunan konstruksi akan dimulai pada tahun 2022. Wacananya, tahun 2024 kereta sudah dapat beroperasi sampai Cirebon.
"Proyek ini akan dimulai pada 2022 karena membutuhkan pembebasan tanah. 2024 bisa beroperasi sampai Cirebon, 2025 bisa sampai Surabaya single track," kata Budi usai menghadiri penandatanganan summary record di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan, dengan kecepatan maksimum kereta 160 kilometer (km) per jam maka waktu tempuh Jakarta-Surabaya hanya 5,5 jam.
"Proyek ini sendiri kita harapkan Jakarta-Surabaya jadi 5,5 jam, artinya akan berkurang 3,5 jam. Bisa jadi alternatif dan bisa bersaing dengan moda lain," ujar Budi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub, Danto Restyawan, mengatakan, pihaknya menunggu hasil kajian tahap awal yang dikerjakan konsultan Jepang, JICA akan rampung pada Mei 2020. Sehingga, pembangunan dapat segera dilaksanakan.
"Dengan adanya hasil kajian sementara sampai dengan Mei 2020, pemerintah Indonesia berharap dapat memperoleh gambaran yang lebih obyektif dan komprehensif untuk pengambilan keputusan, baik secara teknis, skema pembiayaan proyek, maupun kebijakan operasional," pungkas Danto.
(dna/dna)