"Saya bilang lewat dari target. Akan mundur beberapa bulan, tapi tidak lama-lama," kata Chandra.
Terhambatnya proses pembangunan kereta cepat JKT-BDG dikarenakan banyaknya kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di sepanjang jalan Bandung.
"Kira-kira SUTET yang crossing ada 31 crossing yang susahnya. Termasuk kemarin yang pengaruh ke Japek Elevated kan di KM 17, itu juga sama. Jadi kena LRT, kena kita juga," katanya.
Menurut Chandra, banyaknya tower SUTET sepanjang jalan Bandung memerlukan banyak waktu untuk mencari lahan penggantinya. Ia berharap kendala tersebut segera diatasi.
Walaupun sedikit molor, Chandra memastikan kereta cepat JKT-BDG tetap beroperasi pada 2021 mendatang.