Bahkan hari ini, investor dikumpulkan oleh Kementerian Perhubungan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk promosi tawaran KPBU Bandara Singkawang. Lantas investor dari mana saja yang meliriknya?
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan sudah ada 20 pihak investor baik dari dalam maupun luar negeri yang melirik Bandara Singkawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pihak asing pun dilaporkan Budi Karya sudah melirik pengembangan Bandara Singkawang. Setidaknya ada enam negara yang dia sebutkan mulai dari Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, sampai China sudah menyatakan minatnya. Bahkan saat ditanya apakah Changi dari Singapura berminat juga, Budi Karya mengamininya.
"Di antaranya itu (Changi), selain itu ada Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, dan China," ucap Budi Karya.
Investasi yang ditawarkan pemerintah kepada badan usaha untuk membangun Bandara Singkawang sendiri, besarannya Rp 4,3 triliun. Jumlah itu dibagi dua berupa modal untuk membangun bandara sebesar Rp 1,7 triliun dan pengoperasian sebesar Rp 2,6 triliun.
Sebagai balasannya, badan usaha akan menerima konsesi selama 32 tahun hingga 2053. Dimulai dari waktu operasional yang ditargetkan pada 2023.
Dengan investasi ini, badan usaha mendapatkan keuntungan dari penumpang pesawat. Diperkirakan penerimaan bandara dari sisi udara sebesar Rp 15,9 triliun dan dari non udara sebesar Rp 2,1 triliun. Potensi itu memiliki rasio pendapatan sebesar 12%, serta rasio pengembalian modal sebesar 15%.
(dna/dna)