Rencana tersebut bakal direalisasikan pada 2021 mendatang. Ketika itu terlaksana maka Stasiun Manggarai akan menjadi hub alias stasiun pusat di Jakarta.
Hal itu pun menuai dukungan maupun penolakan dari penggunaan moda transportasi berbasis rel tersebut. Seperti apa informasi selengkapnya? Berikut ulasannya.
1. Keluhkan Lahan Parkir
Foto: Trio Hamdani
|
Roni, masyarakat pengguna kereta luar kota yang ditemui detikcom di Stasiun Gambir pun mengomentari terbatasnya lahan parkir di Stasiun Manggarai.
"Mungkin di Stasiun Manggarai-nya harus diperluas kali stasiunnya. Jadi kan parkirannya kan sempit banget ya yang saya tahu," kata dia saat berbincang, Selasa (8/10/2019).
Daya tampung lahan parkir tersebut memang terbilang kecil buat Stasiun Manggarai yang direncanakan menjadi hub alias stasiun pusat di Jakarta pada 2021. Ketika itu terealisasi maka stasiun ini tak lagi hanya melayani KRL Jabodetabek dan Kereta Bandara, melainkan ditambah kereta luar kota.
Tentunya akan ada banyak orang yang menggunakan moda transportasi berbasis rel di Stasiun Manggarai. Fasilitas parkir menjadi daya dukung yang tak bisa dikesampingkan.
Selain itu, Roni mengeluhkan di Stasiun Manggarai belum tersedia area parkir untuk kendaraan roda empat, baru sebatas kendaraan roda dua. Itu juga ikut dikeluhkan.
2. Ada yang Setuju
Foto: kai
|
"Jadi Stasiun Manggarai ini kalau bisa terintegrasi sebetulnya saya sebagai bagian dari masyarakat senang karena aksesnya jauh lebih gampang," kata dia saat berbincang dengan detikcom di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Sedangkan jika ke Stasiun Gambir, masyarakat masih harus berpindah ke transportasi umum lain. Itu dikarenakan KRL Jabodetabek tidak berhenti di Stasiun Gambir. Otomatis calon pengguna kereta jarak jauh harus menyambung dengan kendaraan lain ke Stasiun Gambir.
"Nah di situ tentu menyulitkan buat orang yang barang bawaannya banyak, kemudian juga akses ke sana juga nggak terlalu mudah ya kalau kita pakai kendaraan yang harus menyambung-nyambung. Jadi buat saya ya sangat oke kalau digabung," jelasnya.
3. Kondisi Stasiun Manggarai
Foto: Trio Hamdani
|
Adapula calon penumpang yang duduk di lantai area lorong sekitar peron. Mereka duduk sambil menyandarkan diri ke tembok. Di antara mereka juga ada yang duduk di lantai sambil makan.
Di area peron sebenarnya sudah disediakan tiang-tiang yang disusun horizontal untuk sekedar bersandar. Namun tiang tersebut memang didesain bukan untuk diduduki. Mungkin itu alasan sebagian penumpang memilih duduk di tangga peron maupun lantai.
Namun siang itu lalu-lalang penumpang belum begitu ramai. Sebagai stasiun transit KRL dari Bogor, Depok, Tangerang hingga Bekasi, Stasiun Manggarai dilengkapi 10 jalur.
Dengan kondisi tersebut, akan ditemui pemandangan yang akan sangat padat ketika jam kerja dan pulang kerja. Sementara di siang hari masih agak lengang.
Calon penumpang pun tidak bisa leluasa pindah dari satu peron ke peron lainnya. Ketika ada kereta yang berhenti mereka harus menunggu hingga akhirnya kereta tersebut lewat terlebih dahulu.
Halaman 2 dari 4