Pengoperasian kereta juga akan diatur perjalanannya secara otomatis mulai dari pergerakannya, kecepatannya, hingga waktu berhentinya. Hal ini membuat pengoperasian LRT Jabodebek bisa didesain tanpa masinis. Meski demikian laju kereta akan tetap dijaga oleh seorang masinis sebagai pengawas di dalam kereta.β£
Sementara untuk memproduksi kereta LRT Jabodebek sendiri, PT INKA selaku produsen menggandeng pabrikan asal Spanyol; CAF, khusus untuk membuat propulsi atau mesin penggeraknya.β£ CAF atau Construcciones y Auxiliar de Ferrocarriles merupakan produsen kendaraan dan peralatan kereta api asal Spanyol yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun.
Material impor lainnya yang menjadi komposisi pembangunan LRT Jabodebek adalah rel kereta yang didatangkan dari Jepang. Jenis konstruksi jalur rel kereta LRT Jabodebek sendiri akan menggunakan sistem ballastless track, yakni sistem lintasan rel tanpa batuan sekitar rel.
Kecanggihan lainnya yang dibawa oleh LRT Jabodebek adalah pergerakannya yang elektrik dengan daya yang diambil dari bawah (Listrik Aliran Bawah) menggunakan third rail. Third rail atau rel ketiga ditandai dengan adanya tambahan rel atau rel konduktor di lintasan rel. Rel konduktor tersebut biasanya berada pada sisi luar jalur kereta atau di tengah-tengah rel.
β£
Keunggulan menggunakan sistem rel ketiga salah satunya adalah meminimalisir polusi visual. Selain itu sistem ini lebih murah karena tidak memerlukan struktur penyangga kabel listrik.
Namun, sistem listrik aliran bawah dengan rel kereta dianggap berbahaya dan mengancam jiwa manusia apabila lokasinya sebidang dengan kendaraan lain, dan mudah diakses masyarakat. Untuk itu, sistem ini terbilang cukup ideal untuk struktur LRT Jabodebek yang didesain elevated atau melayang.β£ (eds/dna)