Jakarta -
PT LRT Jakarta akhirnya menetapkan jadwal pengoperasian komersial perdananya setelah setahun lebih mengoperasikan layanan kereta ringan tersebut secara gratis kepada masyarakat. Direktur Utama LRT Jakarta, Wijanarko mengatakan kereta ringan perdana di Jakarta tersebut akan beroperasi secara komersial pada 1 Desember 2019.
"Perizinan sudah lengkap. Kemarin kami sudah mendapat restu bahwa per 1 Desember 2019 kita akan beroperasi secara komersial," kata Wijanarko saat melakukan konferensi pers di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Kamis (21/11).
Dengan beroperasinya LRT secara komersial, maka seluruh stasiun nantinya sudah bisa dilewati. Stasiun tersebut di antaranya Stasiun Velodrome, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Pegangsaan Dua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun waktu operasionalnya dimulai pukul 05:30 WIB hingga 23.00 WIB setiap harinya. Kereta akan datang setiap 10 menit sekali.
LRT Jakarta akan diintegrasikan dengan transportasi lain seperti Trans Jakarta untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Saat ini pihaknya tengah melakukan komunikasi kerjasama untuk pengembangan integrasi moda transportasi.
Kereta LRT Jakarta yang dibangun sejak pertengahan 2016 mulai dipakai sejak medio 2018 lalu. Sejak itu, LRT Jakarta beroperasi dengan status uji coba tanpa mengenakan biaya perjalanan.
Klik halaman selanjutnya untuk informasi terkini selengkapnya >>
Direktur Utama LRT Jakarta Wijanarko mengatakan, dengan beroperasi secara komersial, maka dipatok tarif menggunakan LRT Jakarta sebesar Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan. Tarif tersebut berlaku sama untuk jarak jauh maupun dekat.
"Per 1 Desember 2019 nanti bayar Rp 5 ribu. Mohon dukungan semua pihak mudah-mudahan bisa dinikmati oleh seluruh warga Jakarta," katanya.
Pembayarannya bisa dilakukan dengan menggunakan kartu Single Journey Trip (SJT) yang bisa didapatkan di loket pembelian tiket maupun melalui Ticket Vending Machine. Selain itu, penumpang juga bisa menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) seperti, e-money (Bank Mandiri), Flazz (Bank BCA), Tap-cash (Bank BNI), Brizzi (Bank BRI), Jakcard (Bank DKI), dan Jak Lingko (Bank DKI/BNI).
Sebelumnya pengoperasian LRT Jakarta baru dilakukan dengan label uji coba, sehingga membuat LRT belum mematok tarif kepada penumpang. Sebelumnya penumpang menggunakan kereta dengan membeli voucher seharga Rp 2.000 yang bisa ditukarkan kembali dengan uang yang sama pada saat selesai menjajal kereta.
Direktur Proyek LRT Jakarta Iwan Takwin mengatakan, pembangunan LRT fase kedua akan dimulai awal tahun depan dan ditargetkan akan selesai tahun 2022 mendatang.
"Fase selanjutnya untuk perpanjangan LRT ini insyaallah akan kita mulai di awal tahun depan. Mudah-mudahan bisa tercapai targetnya di 2022 itu bisa kembali kita duduk sama-sama seperti ini untuk memulai perpanjangan pelayanan akses LRT Jakarta ini," katanya saat ditemui di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Kamis (21/11).
Pembangunan fase kedua ini memiliki 2 tahapan. Tahap IIA akan menghubungkan Stasiun LRT Kelapa Gading dengan Jakarta International Stadium (JIS) atau kandang baru Persija Jakarta. Sedangkan tahap IIB akan menghubungkan Stasiun Velodrom dengan Manggarai.
Iwan menjelaskan pembangunan fase IIA akan memiliki panjang sejauh 8,1 kilometer dengan jarak Kelapa Gading-JIS dan Manggarai-Velodrom akan memiliki panjang lebih dari 6 kilometer.
"Fase IIA panjangnya 8,1 kilometer. IIB untuk Manggarai 6 kilometer sekian lebih," katanya.
Untuk biaya sendiri, Iwan belum mau bicara banyak karena menurutnya saat ini masih dalam studi kelayakan dan penyusunan basic desain. Namun, total anggaran untuk fase IIA diperkirakan mencapai Rp 7 triliun.
"Itu range nya (Rp 7 triliun) fase IIA, tapi belum kita fix kan karena masih jalan basic desainnya. Kalo ngomong ini ini ini tapi ternyata berubah gimana? Kalo fix nya nanti itu Desember akhir," ucapnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman