Dengan Car Terminal di Patimban, diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta.
Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban secara keseluruhan akan dapat mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, diharapkan mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas (ekspor-impor) kendaraan di Tanjung Priok di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi minyak dan gas," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat mendampingi Presiden Jokowi hari ini, Jumat (30/11/2019).
Menurut Budi Karya, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi pembangunan Pelabuhan Patimban, yang luasnya mencapai 654 Ha, hampir setara dengan Pelabuhan Tanjung Priok. "Presiden berharap dengan dibangunnya pelabuhan ini, akan meningkatkan kinerja pelabuhan yang lebih kompetitif sehingga dapat menurunkan biaya logistik, dengan demikian tentunya diharapkan eksport juga akan meningkat.
Pelabuhan Patimban rencananya akan dikelola penuh oleh swasta. Hal itu diharapkan akan menciptakan suasana kompetitif yang sehat antar pelabuhan. Kompetisi akan memicu pelabuhan-pelabuhan semakin efisien, sehingga biaya logistik bisa turun.
(dkp/dna)