Sambil berjalan dioperasikan, berbagai persiapan pun dipikirkan termasuk proses evakuasi jika terjadi kecelakaan. Mengingat tol Japek Layang tersebut berada di atas ketinggian dan membentang sepanjang 36,4 kilometer (km) tanpa akses keluar.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) untuk membuat skema evakuasi jika terjadi kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menjelaskan, pihaknya sudah mengusulkan kepada Jasa Marga agar disediakan landasan untuk helikopter. Nantinya, helikopter tersebut yang akan mengevakuasi korban kecelakaan jika diharuskan.
"Dulu saya sudah pernah mengusulkan kepada Jasa Marga dari Asosiasi Tol Indonesia ini kalau bisa konsorsium membuat helipad yang disiapkan heli jadi kalau terjadi kecelakaan yang di tengah-tengah kemudian susah ya heli itu yang kemudian akan mengevakuasi," tutur dia.
Namun untuk waktunya sendiri belum diketahui kapan akan dibuat helipad tersebut. Budi bilang, sampai saat ini masih dalam pembahasan.
"Sudah dibahas kalau nggak salah. Bu Desi (Direktur Utama Jasa Marga) juga lagi membahas itu dengan yang lain," katanya.
Sementara ini, akan ada rekayasa lalu lintas jika terjadi kecelakaan salah satunya dengan sistem contraflow.
"Kita juga akan kaji kalau terjadi kecelakaan kita akan buat contraflow," katanya.
(eds/eds)