"Oh iya (PUPR langsung konstruksi). Itu alatnya masih ada semua. Tinggal itu (pembebasan lahan) selesai, 6 bulan insyaallah tembus," kata Basuki di Gedung BPK RI, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Menurut Basuki, sebetulnya tak banyak lahan yang harus dibebaskan untuk membangun infrastruktur penangkal banjir tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Sodetan Ciliwung merupakan proyek penangkal banjir yang digagas saat Jakarta dilanda banjir besar pada tahun 2012. Sodetan ini menghubungkan Sungai Ciliwung dengan Banjir Kanal Timur (BKT).
Proyek ini dijagokan mampu mengalirkan air sungai Ciliwung ke BKT sampai dengan 60 meter kubik per detik. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, bila sodetan ini beroperasi, beban di Pintu Air Manggarai dapat dikurangi.
Namun, proyek ini tersendat karena pembebasan lahan. Hingga kini dari 1,2 km sodetan yang mau dibangun, baru selesai 600 m.
Basuki masih menunggu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pembebasan lahan proyek. Basuki menjelaskan 600 m proyek yang selesai sudah mandek sejak tahun lalu tanpa pengerjaan lanjutan.
"Kalau sodetan tergantung Pak Gubernur (Anies Baswedan) tentang pembebasan lahan. In take-nya karena kita kan di bawah itu terowongan. Sampai sekarang sudah sampai Cipinang, jadi Otista sampai Cipinang sudah selesai, udah tahun yang lalu malah," kata Basuki di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jumat (3/1/2020).
(fdl/fdl)