"Saya kemarin dapat kabar beberapa pihak udah dapat tiket murah. Iya sudah (turun dan lebih murah)," kata Budi Karya saat menghadiri acara Kemenkominfo di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).
Salah satu pemicu turunnya harga tiket menurut Budi Karya adalah pergerakan pasar. Dia menilai kini pasar penerbangan sudah masuk ke dalam low season.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tiket pesawat sempat mahal juga karena siklus pasar. Saat libur Nataru misalnya, permintaan membludak lalu kesediaan pesawat terbatas maka harga naik.
Namun kini, menurutnya harga tiket sudah turun seiring turunnya permintaan orang untuk naik pesawat.
"Kan kalau high season terjadi banyak permintaan. Demand banyak, supply terbatas naik lah. Nah sekarang ini permintaan turun harganya sudah mencapai ekuilibrium," kata Budi Karya.
Sebelumnya, harga tiket yang mahal dikeluhkan para wisatawan kepada Menteri Parekraf Wishnutama Kusubandio.
"Ya memang kenyataannya begitu (tiket mahal), wajar saja kalau wisatawan mengeluh. Masih ada keluhan memang," kata Wishnutama usai rapat Danau Toba di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019).
Imbas tiket mahal pun sudah merembet kemana-mana. Salah satunya adalah membludaknya pengguna mobil ke Bali. Imbas tiket mahal, para wisatawan memilih naik mobil ke Bali dan membuat jumlah mobil yang masuk meningkat hingga 40% ke Bali.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung AA Ngurah Rai Yuda Darma, lonjakan kendaraan ini terjadi karena tiket pesawat yang masih mahal, sehingga masyarakat beralih naik mobil untuk liburan.
"Peningkatannya diperkirakan 40% yang diperkirakan disebabkan oleh jalan tol yang baru dan tiket pesawat masih mahal sehingga yang berlibur tahun baru ke Bali banyak membawa kendaraan pribadi," kata dia, Minggu (29/12/2019).
(eds/eds)