Jakarta -
Genangan air yang cukup tinggi kembali menghampiri kawasan ring satu. Pemicunya adalah Intensitas hujan yang juga cukup lama dan memicu genangan di pintu masuk Monas.
Nah, pintu masuk Monas tersebut persis di depan Istana Merdeka. Genangan itu terungkap lewat video banjir yang diunggah akun resmi Instagram @dishubdkijakarta, Jumat (24/1). Terlihat kondisi pintu masuk Monas tergenang air berwarna cokelat. Tampak bagian bawah ban mobil Dishub DKI Jakarta terendam air.
"Jalan Medan Merdeka Barat, pintu masuk monas, ketinggian air 20-25cm. #dishubdkijakarta," tulis @dishubdkijakarta dalam Instagramnya.
Video yang sama juga diunggah oleh akun resmi @TMCPoldaMetro.
Memang, genangan yang terjadi tak berlangsung lama. Ada waktu sekitar kurang dari dua jam genangan terjadi di kawasan tersebut. Pertanyaan muncul, apakah jika hujan lebat kembali terjadi, peristiwa genangan air yang tinggi di depan Istana Presiden akan kembali terjadi? Begini penjelasan Kementerian PUPR, langsung klik halaman selanjutnya
Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan sejauh ini Istana Negara aman dari ancaman genangan. Drainase yang ada di sekitar istana dilengkapi pompa sebagai antisipasi terjadinya genangan air hujan.
"Kalau istana itu ada hubungannya dengan saluran di Jalan Juanda. Di sana biasanya kita siapkan pompa supaya nggak sampai ke istana. Tapi ini belum ada (ancaman genangan)" katanya kepada detikcom, Jumat (24/1).
Dia mengakui soal peristiwa genangan yang sempat terjadi di jalan depan istana lima tahun yang lalu sempat tak terelakkan. Namun menurut Hari, hal tersebut dipengaruhi berbagai faktor curah hujan tinggi dari berbagai saluran. Meski demikian, terjaganya kanal banjir barat memastikan keamanan banjir dari luapan sungai bisa ditangani.
"Makanya PUPR perlu jaga banjir kanal barat yang ngalirin dari Ciliwung langsung ke laut. Itu sekarang kecepatannya sudah hampir 900 m3/detik," katanya.
Kementerian PUPR juga telah merehabilitasi drainase di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta beberapa waktu lalu demi meminimalkan risiko kembali terulangnya banjir di lokasi tersebut.
Drainase yang direhabilitasi membuat air hujan yang jatuh di komplek Istana tidak akan langsung dibuang ke Sungai Ciliwung lama yang berada di sampingnya, tetapi ditampung di dua penampungan (modular tank) dengan kapasitas 57 m3 dan 292 m3.
Hari sendiri bilang, genangan yang terjadi di depan pintu masuk Monas bisa jadi lantaran saluran drainase yang terhambat atau karena aliran hujan lokal yang terlalu deras. Hal ini menurutnya menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
"Kalau genangan nggak sampai setengah jam surut itu nggak apa-apa. Dijaga jangan sampai buntu, ada sampah. Kalau agak lama genangannya mungkin masih ada sampah-sampah," katanya.