1.377 Rumah Bakal Kena Imbas Reaktivasi Rel Rangkasbitung-Labuan

1.377 Rumah Bakal Kena Imbas Reaktivasi Rel Rangkasbitung-Labuan

Bahtiar Rifa'i - detikFinance
Selasa, 11 Feb 2020 20:45 WIB
Rencana reaktivasi lintas Kedungjati-Tuntang sepanjang 30 km sudah dimulai sejak 2014. Namun hingga kini belum tuntas, dan malah mangkrak.
Ilustrasi rel kereta mati/Foto: Pool
Serang -

Sebanyak 1.377 rumah penduduk akan terdampak reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Labuan. Ribuan rumah tersebut merupakan data untuk jalur di segmen 1 atau sepanjang 18,7 kilometer dari Stasiun Rangkasbitung ke Stasiun Pandeglang.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jakarta Banten, Rode Paulus Gagok Pudjiono mengatakan, angka 1.377 rumah tersebut merupakan data terpadu yang disampaikan oleh PT KAI, BPN, dan pemerintah daerah. Data ini akan digunakan oleh tim independen KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) untuk menghitung pemberian santunan.

"Pendataan awal kami 1.377 rumah terdampak dari kegiatan ini, untuk fasilitas umum seperti rumah ibadah, kami akan relokasi. Jadi nanti bangunan kami siapkan, untuk lahan disiapkan warga atau dari pemda," kata Rode kepada wartawan usai rapat evaluasi pendataan reaktivasi rel Rangkasbitung-Pandeglang di Serang, Selasa (11/2/2019).


Sesuai dengan Perpres 62/2018, pemberian santunan menurutnya akan diberikan kepada pemukiman warga yang berdiri lebih dari 10 tahun. Namun, keputusan pemberian santunan akan ditentukan oleh rekomendasi tim independen KJPP.

Jika pemberian santunan dari penilaian KJPP selesai pada tahun ini, reaktivasi rel Rangkasbitung-Labuan bisa dibangun pada tahun 2021. Balai Teknik Perkeretaapian berharap masyarakat menerima rencana pembangunan tersebut.

"Kalau menerima dan clear, tahun depan dibangun," ujarnya.

Selain untuk transportasi publik, reaktivasi rel Rangkasbitung-Labuan dibangun untuk mendukung wisata daerah. Termasuk mendukung wisata di Pandeglang seperti di Tanjung Lesung.




(bri/hns)

Hide Ads