Dirut KCIC Chandra Dwiputra mengungkapkan dampak virus corona di China membuat pasokan bahan baku Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tersendat. Padahal pihaknya menargetkan proyek tersebut rampung tahun depan.
Dia menjelaskan wabah virus tersebut membuat pabrik di China belum bisa beroperasi karena masih tutup. Oleh karenanya bahan baku tidak bisa diproduksi.
"Ada satu yang mereka (kontraktor) concern adalah material. Material kalau kita impor dari sana, kalau di sana produksi pabriknya belum hidup juga, itu nanti kendala di situ," kata dia ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).
Chandra menjelaskan cukup banyak material kereta cepat yang dipasok dari China walaupun jumlahnya tidak sampai 50%.
"Kemarin sudah ada beberapa material yang ketemu yang kebetulan stoknya habis, di sini habis, kita minta dari sana (China) terbatas juga. Kita coba kirim itu (dari China). Kalau nggak ada lagi, kita cari gimana cara substitusinya. Jadi masalah teknis itu," lanjutnya.
Beberapa material yang mulai habis di Indonesia dan pasokannya berkurang di China seperti waterproofing material, pipa, dan material teknis lainnya.
Chandra belum bisa memperkirakan apakah tersendatnya pengiriman bahan baku bakal membuat progres pembangunan kereta cepat molor dari 2021. Tapi dirinya masih meminta kontraktor bisa mengakali agar tetap sesuai target.
"Kita lihat nanti dulu ya. Saya maksa supaya mereka tidak pengaruh dulu ya," tambahnya.
Lain dengan Luhut dan Chandra, justru Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi lebih optimis soal pengerjaan proyek kereta cepat, kok bisa?
Simak Video "Video Luhut: Saya Saksi Hidup, Jokowi Tak Langgar Konstitusi Selama Jabat Presiden"
[Gambas:Video 20detik]