Cara Ajak Investor Genjot Infrastruktur Tanpa Bebani APBN

Cara Ajak Investor Genjot Infrastruktur Tanpa Bebani APBN

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 09 Mar 2020 19:44 WIB
Pekerja beraktivitas dalam proyek jalan layang akses pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/10). Pemerintah optimistis dapat memenuhi target rancangan kebutuhan dana pembangunan infrastruktur publik 2010-2014 yang mencapai Rp 1.924 triliun.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Pemerintahan gencar membangun infrastruktur di seluruh Indonesia. Dana pemerintah (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/APBN) pun tak cukup untuk memenuhi biaya proyek. Alhasil pemerintah membuka diri untuk mengajak pihak swasta mendanai lewat yang namanya Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan pendanaan yang bersumber dari KPBU sangat menggairahkan karena bisa menjadi alternatif pendanaan dalam mendorong pembangunan infrastruktur.

"Sumber pendanaan KPBU ini sesuatu yang menurut saya mohon maaf istilahnya sexy. Untuk itu kami terus akan memberikan kepada investor melalui skema KPBU ini ruang seluas-luasnya," kata Djoko dalam acara Infrastructure Outlook 2020 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).

Di dalam Kementerian Perhubungan sendiri, Djoko menyebut, ada 2 proyek yang menggunakan skema KPBU yakni Kereta Api Makassar-Pare-pare dan Bandara Komodo.

Djoko menilai, masih ada hal yang harus dilakukan untuk membuat investor berebut masuk dalam sebuah proyek. Menurutnya, perlu ada satu forum atau komunitas guna melancarkan komunikasi antara pemerintah dengan investor.

"Komunikasi itu harus diberikan semacam satu forum atau komunitas karena kita pengin tahu sebenernya yang diharapkan investor apa. Tentu kita perlu bangun komunitas yang bisa mengkomunikasikan berbagai hal tadi sehingga investor pun bisa mencerna apa yang kita inginkan," sebutnya.

"Ini perlu karena ibarat makan, menu yang diinginkan belum sama. Walaupun sudah sama-sama tertarik kita mau makan nasi goreng tapi kan ada nasi goreng yang pakai petai sama yang enggak, ini memamg yang perlu dikomunikasikan," tambahnya.


(dna/dna)

Hide Ads