Pengelola tol mulai menyiapkan skenario di jalan bebas hambatan jika pemerintah membatasi atau bahkan melarang masyarakat mudik untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Pasalnya tol merupakan salah satu akses kendaraan yang banyak digunakan saat mudik.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menjelaskan ada tiga skenario yang disiapkan untuk mengantisipasi kebijakan apa yang akan diambil pemerintah.
"Kalau yang skenario itu kan gini, kalau dari sisi jalan tol itu kan ada skenario istilahnya normal, tidak ada pencegahan dan sebagainya. Kan kita juga belum tahu juga kan kalau pemerintah tiba-tiba mengatakan Covid-19 sudah beres, sudah aman, terus silakan normal saja seperti biasa. Itu kan berarti kita juga harus siapkan," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (31/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kapan Akses Tol Penghubung Jakarta Ditutup? |
Skenario berikutnya yang disiapkan adalah jika pemerintah hanya mengimbau masyarakat tidak mudik. Artinya itu hanya meminta kesadaran masyarakat untuk tidak mudik. Belum dapat dipastikan akan seberapa banyak orang yang menaati imbauan tersebut.
"Yang kedua adalah kalau ada imbauan. Kalau imbauan itu kan berarti disarankan tidak mudik. Itu kan keputusan mudiknya ada di masyarakat," sebutnya.
Skenario ketiga adalah jika pemerintah benar-benar melarang masyarakat mudik. Otomatis tidak akan ada aktivitas di jalan tol.
"Kalau umpamanya semua tidak boleh lewat ya kan berarti jalan tol kan ya sudah berarti kita tidur. Makanya dari sisi operation sih kita sudah siapkan skenario tersebut. Artinya tim operasi kita saat ini kan masih melayani pelanggan seperti biasa," tambahnya.
(toy/eds)