Tentara China dan India terlibat konflik saling lempar batu di kawasan Pegunungan Himalaya. Meski tidak menggunakan senjata, 20 orang dilaporkan tewas. India membantah klaim kedaulatan China atas Lembah Sungai Galwan.
Kedua negara sepakat tidak menggunakan kekuatan militer di perbatasan pada 1996. Akhirnya, senjata yang digunakan adalah tangan, batu, dan kayu yang dipasang paku atau kawat berduri.
Lokasi konflik berada di Ladakh, Kashmir, daerah yang menjadi rebutan sejak pemisahan kawasan India di tahun 1947 oleh Inggris dalam peristiwa yang dikenal sebagai 'Partition'. Ada tiga negara penguasa wilayah itu yakni India, China, dan Pakistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
India menuding China menduduki wilayah mereka seluas 38.000 kilometer (km) persegi. Sejumlah perundingan dalam tiga dasawarsa gagal menuntaskan sengketa wilayah antara mereka.
India dan Pakistan sudah berulang kali terlibat konflik berkenaan dengan Kashmir. Namun terakhir China dan India terlibat konflik di wilayah ini adalah sekitar 60 tahun lalu yang diakhiri dengan gencatan senjata di tahun 1962.
Tidak ada batas jelas yang disepakati oleh kedua negara di sepanjang pegunungan Himalaya tersebut. Hanya ada kesepakatan tidak mengikat mengenai perbatasan sepanjang 3.380 kilometer (km) yang dikenal dengan nama 'Line of Actual Control' (LAC).
Berlanjut di halaman berikutnya.
Dilansir Reuters, Jumat (19/6/2020), bentrokan ini dipicu oleh pembangunan jalan dan jalur udara India. Dijelaskan, sekitar 80 hingga 100 tenda bermunculan di sisi China dan 60 di sisi India. Keduanya menyiapkan pertahanan.
"China berkomitmen untuk menjaga keamanan kedaulatan teritorial nasionalnya, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah perbatasan China-India," kata kantor juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.
"Saat ini, situasi keseluruhan di daerah perbatasan stabil dan terkendali. Ada mekanisme dan saluran komunikasi yang kuat untuk urusan terkait perbatasan, dan kedua belah pihak mampu menyelesaikan masalah yang relevan melalui dialog dan konsultasi," tambahnya.
Tidak ada komentar langsung kementerian luar negeri India. Dikatakan minggu lalu pasukan China telah menghalangi patroli India di sepanjang garis LAC.
Namun, berdasarkan wawancara dengan mantan pejabat militer dan diplomat India menunjukkan bahwa pemicu bentrokan ini adalah pembangunan dan jalur udara India.
"Dengan pembangunan infrastruktur kami yang perlahan meluas ke daerah-daerah sepanjang LAC, persepsi ancaman bagi China meningkat," kata mantan menteri luar negeri India Nirupama Rao.
Pemerintahan India di bawah kepemimpinan Narendra Modi mau meningkatkan konektivitas dan pada tahun 2022, 66 jalan utama di sepanjang perbatasan China akan dibangun, salah satunya adalah di dekat lembah Galwan yang menghubungkan ke pangkalan udara Daulat Beg Oldi yang diresmikan Oktober lalu.
(acd/ara)