4 Fakta Tol Cisumdawu yang Bikin Jokowi Geram

4 Fakta Tol Cisumdawu yang Bikin Jokowi Geram

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 07 Jul 2020 17:30 WIB
Pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61,5 kilometer (km) ditargetkan rampung akhir tahun 2020. Namun, Seksi VI Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 6 km yang merupakan akses langsung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) hingga saat ini masih progres pembebasan lahan.
Proyel tol Cisumdawu/Foto: Cadhia Lidyana
Jakarta -

Proyek tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jawa Barat menjadi infrastruktur penting. Tol Cisumdawu bakan mempermudah dan mempercepat masyarakat menuju Bandara Kertajati di Majalengka.

Namun sayang tol ini dalam pembangunannya mengalami kendala. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun geram mendengar tol tersebut mengalami kendala.

Berikut fakta-fakta tentang proyek tol Cisumdawu:

1. Sudah 9 Tahun digarap tak kunjung selesai

Peletakan batu pertama proyek ini dilakukan pada 29 November 2011 oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Peletakan batu pertama ini dilakukan di interchange Rancakalong Desa Citali, Kelurahan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Pemerintah berharap tol Tol Cisumdawu akan selesai pada tahun 2016 bersamaan dengan selesainya proses pembangunan Bandar Udara Internasional Kertajati.


2. Bikin Jokowi geram

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai mengorek penyebab terhambatnya proyek tol Cisumdawu yang sudah mulai dibangun sejak 2011 itu hingga saat ini masih terkendala pembebasan lahan.

Jokowi mengatakan, Tol Cisumdawu merupakan tol yang sangat penting untuk Indonesia. Tol ini juga nantinya akan mempermudah dan mempercepat masyarakat menuju Bandara Kertajati di Majalengka.

"Kedua terkait pembangunan jalan Tol Cisumdawu. Ini jalan tol penting sekali tapi terhambat. Saya melihat ada proses pembebasan lahannya yang terhambat," ujarnya saat membuka rapat terbatas, Selasa (7/7/2020).

Jokowi juga mencium adanya masalah dari pengembalian dana talangan tanah yang terhambat. Disinyalir hal itu terkendala masalah administrasi.

"Coba nanti saya ingin dengar masalah ini dan ini agar segera diselesaikan terutama Kementerian ATR/BPN," tambahnya.

Jokowi juga menilai permasalahan ini lantaran masih belum lengkapnya peraturan teknis pelaksana, baik ini di Kementerian ATR/BPN maupun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Ini saya minta segera diselesaikan, dirampungkan semuanya. Kita butuh percepatan karena ini akan menyangkut juga Bandara Kertajati. Saya melihat ini banyak kendala aturan teknis dan prosedur administrasi yang terus berulang-berulang kita alami dan tidak ada penyelesaian secara permanen. Penyelesaiannya secara kasus per kasus. Tidak kita buat regulasi yang sederhana, yang ringkas, yang cepat. Sebetulnya solusinya itu," tegasnya.

Klik halaman selanjutnya untuk poin 3 dan 4



3. Ruwetnya pembebasan lahan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) BAsuki Hadimuljono mengatakan, Jokowi telah menugaskan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebab masalah utama pembebasan lahan bukan hanya karena harga tapi juga permasalahan regulasi.

"Ini nanti Menteri ATR ditugaskan Bapak Presiden untuk menangani, karena bukan hanya masalah harga tapi juga ada masalah regulasi atau hukum. Karena semua masalah tanah adalah tanggung jawab dan kewenangan Menteri ATR," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7/2020).


4. Progres pembangunan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, proyek Tol Cisumdawu sendiri memiliki total panjang 60 km. Proyek ini dibagi menjadi 6 seksi.

untuk seksi 1 dan 2 merupakan porsi pemerintah dengan panjang 27,62 km. Progres pengadaan lahannya sudah 91,23% dan progres konstruksi sudah 81,6%.

Lalu untuk seksi 3 sepanjang 4,05 km dibangun oleh BUJT PT Citra Karya Jabar Tol. Seksi ini progres pengadaan lahannya sudah 99,76% dan progres konstruksinya sudah 95,76%.

Nah untuk seksi 4, 5 dan 6 yang juga dibangun oleh BUJT yang sama dengan panjang 29,17 km. Seksi ini lah yang progres pengadaan lahannya baru 9,24% dan progres konstruksi baru 5%.

"Kendalanya saya kira ini pembebasan lahan, kalau pendanaan oleh investor tidak ada masalah. Karena sudah ada dukungan pemerintah 27,6 km dari 60 km. Jadi tidak ada masalah pendanaan, hanya masalah pembebasan lahan," kata Basuki.

Meski begitu pemerintah menargetkan seluruh tol ini bisa beroperasi pada September 2021. Tol Cisumdawu ini juga nantinya akan mempermudah dan mempercepat masyarakat menuju Bandara Kertajati di Majalengka.



Simak Video "Video: Sopir Travel Kecelakaan Maut Tol Cisumdawu Jadi Tersangka"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads