Presiden Joko Widodo (Jokowi) memandang pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jawa Barat merupakan proyek penting. Tol Cisumdawu ini akan mempermudah dan mempercepat masyarakat menuju Bandara Kertajati di Majalengka.
Namun proyek yang sudah dimulai sejak 2012 ini tak kunjung selsai. Proyek ini menghadapi masalah pembebasan lahan.
Jokowi geram mendengar Tol Cisumdawu yang tak kunjung usai. Berikut penyebab Jokowi geram tentang proyek tol Cisumdawu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sudah 9 Tahun Digarap Tak Kunjung Selesai
Peletakan batu pertama proyek ini dilakukan pada 29 November 2011 oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Peletakan batu pertama ini dilakukan di interchange Rancakalong Desa Citali, Kelurahan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Pemerintah berharap tol Tol Cisumdawu akan selesai pada tahun 2016 bersamaan dengan selesainya proses pembangunan Bandar Udara Internasional Kertajati.
2. Ruwetnya Pembebasan Lahan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Jokowi telah menugaskan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebab masalah utama pembebasan lahan Tol Cisumdawu bukan hanya karena harga tapi juga permasalahan regulasi.
"Ini nanti Menteri ATR ditugaskan Bapak Presiden untuk menangani, karena bukan hanya masalah harga tapi juga ada masalah regulasi atau hukum. Karena semua masalah tanah adalah tanggung jawab dan kewenangan Menteri ATR," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7/2020).
4. Progres Pembangunan
Basuki menjelaskan, proyek Tol Cisumdawu sendiri memiliki total panjang 60 km. Proyek ini dibagi menjadi 6 seksi. Untuk seksi 1 dan 2 merupakan porsi pemerintah dengan panjang 27,62 km. Progres pengadaan lahannya sudah 91,23% dan progres konstruksi sudah 81,6%.
Lalu untuk seksi 3 sepanjang 4,05 km dibangun oleh BUJT PT Citra Karya Jabar Tol. Seksi ini progres pengadaan lahannya sudah 99,76% dan progres konstruksinya sudah 95,76%.
Nah untuk seksi 4, 5 dan 6 yang juga dibangun oleh BUJT yang sama dengan panjang 29,17 km. Seksi ini lah yang progres pengadaan lahannya baru 9,24% dan progres konstruksi (Tol Cisumdawu) baru 5%.
(das/fdl)