"Setelah IPL sudah ditandatangani oleh Gubernur, maka kami juga melaporkan ke Gubernur mulai pasang patok," kata Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Krido Suprayitno saat ditemui di aula lantai 3 Setda Kabupaten Sleman, Rabu (8/7/2020).
Krido menjelaskan pemasangan patok direncanakan bisa dimulai pada minggu pertama bulan Agustus. Total ada 3.010 bidang tanah yang terdampak proyek tol ini.
"Pematokan ini, kami bekerja dengan Satker jalan tol Yogya-Solo di minggu pertama Agustus. Prosesi pemasangan patok akan kami umumkan juga. Untuk Yogya-Solo ada 3.010 bidang yang terkena," terangnya.
Terkait pemasangan patok, pihaknya akan melakukan secara bertahap. Dimulai dari wilayah timur yang berbatasan dengan wilayah Jawa Tengah.
"Tentunya kami menyisir di wilayah timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Mulai Tamanmartani (Kecamatan Kalasan) dan selanjutnya bertahap menuju wilayah tengah yaitu di Kecamatan Depok dan Mlati," jelasnya.
Krido menambahkan, di wilayah Desa Tirtoadi (Kecamatan Mlati) terdapat dua trase. Yaitu trase tol Yogya-Solo dan Yogya-Bawen.
"Nah di wilayah Tirtoadi dilewati trase tol Yogya-Solo dan Yogya-Bawen sehingga luas bidang bertambah banyak, lebih dari 100 an bidang, dan hari ini kami fokus untuk mencermati bidang," ujarnya.
Terkait trase tol Yogya-Solo, untuk konstruksi jalan tol sebagian at grade dan elevated. Khusus di kawasan Monjali berdasarkan keputusan disepakati untuk at grade.
(dna/dna)