Selain itu ia mengatakan, biaya yang harus dibayar untuk memperoleh pendanaan sudah sangat tinggi.
"Cost of fund tinggi. In average cost of fund kita sudah di kepala 9. Itu ekuivalen kami bayar bunga sekitar Rp 4,2 triliun hanya untuk bayar bunga," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Waskita meminta agar Pemerintah mengupayakan pendanaan khususnya untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) tidak diberikan bunga komersial.
"PSN ini perlakukan khusus pada komersialnya, kami itu merasakan bahwa, memang selama ini kami dapat support, kami dapat PMN Rp 3,5 triliun, tapi memang perlu ada satu skema yang bisa mengakomodasi bahwa tidak semua pendanaan itu dilakukan dengan rate commercial, terutama untuk PSN," jelas dia.
Simak Video "Kasus Infrastruktur Fiktif, Desi Arryani Diduga Korupsi Rp 3,4 M"
[Gambas:Video 20detik]
(hns/hns)