Kereta Tanpa Rel Bakal Dibangun di Bali

Kereta Tanpa Rel Bakal Dibangun di Bali

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 11 Agu 2020 14:07 WIB
Pertengahan tahun ini perusahaan kereta China, CRRC Corporation, menguji coba kereta tanpa rel pertama di dunia. Sekarang, kereta ini sudah beroperasi untuk umum. Kereta bertenaga listrik ini terdiri dari 3 gerbong dan bisa mengangkut 300 orang sekali jalan.
Ilustrasi Kereta Tapa Rel Foto: Istimewa/Inhabitat
Jakarta -

Pemerintah berencana untuk melakukan pembangunan jaringan kereta baru di Bali. PT KAI akan membangun kereta canggih tanpa rel di sana.

Dirut PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan pihaknya dan Pemda Bali sudah membicarakan soal rencana pembuatan jaringan kereta api di Bali. Salah satunya untuk menghubungkan Bandara Internasional Ngurah Rai dengan kawasan wisata di Sanur.

"Memang sudah ada pembicaraan anara KAI dan Pemda Bali, dia rencana mau bangun kereta api dari airport ke Sanur. Kami lakukan kajian dengan Pemda Bali dengan salah satu investor," ujar Didiek dalam webinar bersama Kemenhub, Selasa (11/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya kini sedang menghitung dan merencanakan moda kereta tanpa rel seperti apa yang cocok dibangun di Bali. Salah satu opsinya adalah moda autonomous rail rapid transit (ART).

"Kami sedang pikirkan moda kereta apa saja yang layak di sana. Karena ada salah satu moda kereta yang berbentuk autonomus rail rapid transit atau ART ya," jelas Didiek.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan kereta jenis ini sudah digunakan di China, nantinya kereta tidak berjalan di rel tapi di jalan raya dengan persinyalan khusus. Opsi ini dipilih karena dinilai akan lebih murah investasinya.

"Itu dioperasikan di China di mana angkutan ini nggak berjalan di rel, tapi jalan raya yang punya signaling system. Jadi secara investasi lebih murah dan cepat eksekusinya," ungkap Didiek.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menambahkan secara besar pemerintah mau membuat jaringan kereta yang menghubungkan kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).

"Jadi memang ada inisiatif di pemerintah pusat dan Pemprov karena di Bali potensi besar pariwisatanya. Masih dalam tahap perencanaan dan design, bagaimana kawasan Sarbagita dan juga wilayah utara pulau Bali jadi dikoneksikan," kata Zulfikri dalam webinar yang sama.




(dna/dna)

Hide Ads