Pemerintah berencana untuk melakukan pembangunan jaringan kereta baru di Bali. PT KAI akan membangun kereta canggih tanpa rel di sana.
Dirut PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan pihaknya dan Pemda Bali sudah membicarakan soal rencana pembuatan jaringan kereta api di Bali. Salah satunya untuk menghubungkan Bandara Internasional Ngurah Rai dengan kawasan wisata di Sanur.
"Memang sudah ada pembicaraan anara KAI dan Pemda Bali, dia rencana mau bangun kereta api dari airport ke Sanur. Kami lakukan kajian dengan Pemda Bali dengan salah satu investor," ujar Didiek dalam webinar bersama Kemenhub, Selasa (11/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya kini sedang menghitung dan merencanakan moda kereta tanpa rel seperti apa yang cocok dibangun di Bali. Salah satu opsinya adalah moda autonomous rail rapid transit (ART).
"Kami sedang pikirkan moda kereta apa saja yang layak di sana. Karena ada salah satu moda kereta yang berbentuk autonomus rail rapid transit atau ART ya," jelas Didiek.
Dia mengatakan kereta jenis ini sudah digunakan di China, nantinya kereta tidak berjalan di rel tapi di jalan raya dengan persinyalan khusus. Opsi ini dipilih karena dinilai akan lebih murah investasinya.
"Itu dioperasikan di China di mana angkutan ini nggak berjalan di rel, tapi jalan raya yang punya signaling system. Jadi secara investasi lebih murah dan cepat eksekusinya," ungkap Didiek.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menambahkan secara besar pemerintah mau membuat jaringan kereta yang menghubungkan kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
"Jadi memang ada inisiatif di pemerintah pusat dan Pemprov karena di Bali potensi besar pariwisatanya. Masih dalam tahap perencanaan dan design, bagaimana kawasan Sarbagita dan juga wilayah utara pulau Bali jadi dikoneksikan," kata Zulfikri dalam webinar yang sama.
(dna/dna)