Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR dan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) saat kunjungan kerja di Labuan Bajo. Pada acara tersebut Luhut menjelaskan telah banyak yang dilakukan pemerintah di bidang infrastruktur terutama pembangunan jalan tol.
"Pada tahun 1978-2014, jalan tol yang dibangun adalah sekitar 795 km, pada enam tahun terakhir telah terbangun 1,371 km. Ini karena Presiden yang rajin membangun infrastruktur dan jenderal lapangannya adalah Pak Basuki, saya apresiasi beliau. Sampai 2024 nanti 4.700 km tol akan selesai dibangun. Menurut saya ini pencapaian yang luar biasa," kata Luhut saat kunjungan di Labuan Bajo, NTT dikutip dari keterangan Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jumat (11/9/2020)
Menko Luhut mengatakan yang dibutuhkan saat ini adalah studi yang tepat sebelum dimulainya pembangunan jalan tol dan efisiensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Studi sangat penting kalau Sovereign Wealth Fund (SWF) masuk ke Indonesia dan berinvestasi di jalan tol, mereka akan melihat efisiensi. Pengalaman kami, masalah pembebasan tanah, adalah salah satu hal yang harus betul-betul dicermati. Ini hal kecil tapi kan bisa sangat mengganggu jika tidak cermat menghitungnya," papar Luhut.
Kita berharap bulan depan SWF sudah bisa mulai berjalan. Ini adalah kerjasama IDFC, JBIC, Australia, Abu Dhabi dan beberapa pihak lain. Ini dapat mendorong pembangunan infrastruktur. Karena itu Anda harus membuat studi yang tepat, kalau dari awal sudah keliru akan kacau," sambungnya.
Langsung klik halaman selanjutnya untuk proses penyederhanaan izin
Simak Video "Video Luhut: Saya Saksi Hidup, Jokowi Tak Langgar Konstitusi Selama Jabat Presiden"
[Gambas:Video 20detik]