Pemerintah terus menggenjot pembangunan jalan tol di Indonesia. Setidaknya ada 9 ruas tol baru yang sedang dalam proses dan mulai dibangun konstruksinya akhir tahun ini.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan dana investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan 9 ruas tol tersebut kurang lebih Rp 100 triliun.
"Saya kira itu sih ada 9 ruas baru. Ini kan ada yang sudah tender selesai berarti kita tahu estimate biaya investasinya, tapi ruas tol lain yang masih belum optimal itu sifatnya masih estimate. Tapi total estimate kira-kira Rp 100 triliun," kata Danang dalam wawancara khusus bersama detikcom, Jumat (18/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber dana untuk pembangunan jalan tol dilakukan dengan melakukan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Skema itu memungkinkan badan usaha berinvestasi, ada yang secara penuh dan ada pula yang diberi dukungan pembiayaannya oleh pemerintah dalam bentuk viability gap fund (VGF).
"Jadi kalau kita lihat dari 9 ini yang lead konsorsiumnya BUMN hanya 2. Saya kira ini sangat sejalan dengan semangat Pak Presiden untuk mendorong investasi tidak hanya di BUMN, tapi juga oleh swasta dan mereka di dalam menggerakkan bisnisnya tidak hanya menggerakkan modal dalam negeri tetapi juga investasi luar negeri, foreign investment itu juga masuk dalam proyek-proyek tol," ucapnya.
Berikut 9 ruas tol yang akan mulai dibangun:
1. Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo 96,57 km
2. Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) 60,1 km
3. Kertajati-Cipali 3,6 km
4. North-South Link Bandung 14,2 km
5. Harbour Road Tanjung Priok-Pluit 8,9 km
6. Jogja-Bawen 75,83 km
7. Gilimanuk-Mengwi 95,22 km
8. Kediri-Kertosono 20,3 km
9. Akses Tol Pelabuhan Patimban 37,7 km
Simak Video "Video: Heboh Mobil Nekat Lawan Arah di Tol Paspro Berujung Tilang"
[Gambas:Video 20detik]