Pengerjaan proyek di 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta disetop sementara. Keputusan ini diambil merespons kecelakaan yang telah menewaskan seorang pekerja di lokasi tersebut.
PT Jakarta Tollroad Development (JTD) pun angkat suara terkait kecelakaan kerja yang menghilangkan nyawa di proyek 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta pada akhir pekan lalu. JTD membeberkan kronologi insiden tersebut.
"Kecelakaan kerja telah terjadi pada hari Sabtu 26 September 2020 sekitar pukul 15:00 di lokasi Proyek Enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Tahap 1 Seksi A di Jalan Raya Bekasi Cakung, di mana seorang petugas Security Kontraktor KSO Jakon - Adhi kejatuhan besi stress bar dari ketinggian sekitar 14,5 M. Petugas tersebut bernama Asepudin (44)," ujar General Manager Teknik PT JTD Djadjat Sudrajat dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Rabu (30/9/2020)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 3 penyebab terjadinya kecelakaan itu beserta tindaklanjut JTD atas peristiwa nahas tersebut:
1. Lokasi Pekerjaan Ditutup
Asepudin segera dilarikan ke Rumah Sakit Gading Pluit namun akhirnya meninggal dunia pada pukul 18.29 setelah mendapat perawatan di ICU.
"Pada saat kejadian PT Delta Systec Indonesia, sub-kontraktor KSO Jakon-Adhi, sedang melakukan pekerjaan perapatan segmen-segmen beton (box girder) dari Jalan Tol Layang, di mana sebelumnya sesuai prosedur, area di bawah lokasi pekerjaan telah ditutup dan dibatasi dengan moveable barrier, serta dijaga oleh petugas security," paparnya.
2. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan terjadi pada saat tengah dilakukan perapatan antara segmen beton nomor 6 dan nomor 7, di mana segmen 6 diselaraskan dan didekatkan ke segmen 7 hingga tercapai jarak antara 30-40 cm.
"Sebuah stress bar yang telah disiapkan dan dimaksudkan untuk menyatukan kedua segmen tersebut secara tidak sengaja terjatuh melalui celah antara dua segmen dan pada saat yang sama petugas security (Sdr Asepudin) sedang melintas di bawahnya," ungkapnya.
3. Keluarga Korban Diberi Bantuan hingga Beasiswa
Dradjat memastikan JTD sebagai pemberi tugas, telah memberikan peringatan keras kepada lontraktor dan pengawas lapangan serta menginstruksikan untuk segera me-review dan meningkatkan seluruh prosedur keselamatan kerja di lapangan.
"Kepada keluarga korban, Kontraktor telah memberikan bantuan dan santunan serta beasiswa untuk kedua anaknya yang masih bersekolah," katanya.
(ara/ara)