Dibayangi Masalah Lahan, Begini Progres Proyek Bendungan Bener

Dibayangi Masalah Lahan, Begini Progres Proyek Bendungan Bener

Rinto Heksantoro - detikFinance
Rabu, 14 Okt 2020 16:47 WIB
Tim Kemenko Marves mengecek proyek Bendungan Bener di Purworejo
Foto: Rinto Heksantoro/detikcom: Tim Kemenko Marves mengecek proyek Bendungan Bener
Purworejo -

Tim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengadakan koordinasi dan kunjungan kerja di Purworejo, Jawa Tengah untuk meninjau progres pelaksanaan pembangunan Bendungan Bener. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi selama proses pembangunan.

Tim yang dipimpin Asdep 1, Rahman Hidayat mengunjungi lokasi dibangunnya mega proyek Bendungan Bener pada Rabu (14/10/2020). Sejak dimulai pembangunannya pada akhir tahun 2018, proyek strategis nasional itu memang sempat terkendala beberapa permasalahan terutama terkait ganti rugi lahan.

"Ini kita memastikan bahwasannya Bendungan Bener ini progresnya jalan. Untuk diketahui Bendungan Bener ini kan salah satu proyek strategis nasional. Jadi kita ingin memastikan kalau ada hambatan atau lancar-lancar saja jadi kita bisa tahu persis," kata Rahman Hidayat ketika ditemui detikcom di sela-sela kunjungan, Rabu (14/10/2020).

Untuk proses ganti rugi tanah hingga kini belum sepenuhnya selesai. Pembangunan bendungan tersebut dibutuhkan sedikitnya 590 hektare lahan, termasuk mengambil lahan milik warga di 7 desa. Adapun 7 desa tersebut adalah Desa Nglaris, Limbagan, Guntur, Karangsari, Kedung Loteng, Bener yang berada di Kecamatan Bener dan Desa Kemiri Kecamatan Gebang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di mana pun yang namanya proyek besar pasti ada permasalahan seperti itu, ya tentunya harus kita selesaikan, kalau lahannya belum beres kan tidak ada yang bisa dikerjakan, tapi harapannya kita bisa bekerja secara parallel karena di proyek strategis nasional itu ada diskresi yang harus tentunya bisa berjalan, tentunya akan lebih baik kalau selesai di musyawarah tapi kalau tidak ada ya kita ikuti mekanisme atau peraturan yang berlaku," jelas Rahman.

Langsung klik halaman selanjutnya.

ADVERTISEMENT

Bendungan Bener digadang-gadang bakal menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian sekitar 159 meter, panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah sekitar 290 meter. Realisasi mega proyek tersebut menghabiskan APBN sekitar Rp 4 triliun. Meski banyak proyek yang terkena refocusing anggaran karena terdampak Covid-19, namun Bendungan ini dipastikan tidak akan terkena refocusing anggaran dan akan selesai pada akhir tahun 2023.

"Untuk Bendungan Bener ini tidak terkena refocusing anggaran. Targetnya selesai tahun 2023," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Balai BBWS Serayu Opak Dwi Purwantoro selaku pelaksana proyek mengaku bahwa hingga kini pembangunan sudah terealisasi sekitar 3,4 persen. Saat ini, pihaknya tengah mengerjakan akses jalan masuk ke bendungan.

"Saat ini yang dikerjakan adalah akses jalan masuk sama persiapan untuk speedway, jadi kita masih mengerjakan di sisi sebelah kanan dan kiri bendungan jadi belum inti dari pekerjaannya. Rencana selesai tahun 2023 kita optimis tidak ada perpanjangan kita insyaallah selesai akhirn 2023 dan sekarang sudah terealisasi 3,4 persen," ucapnya.


Hide Ads