Tim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengadakan koordinasi dan kunjungan kerja di Purworejo, Jawa Tengah untuk meninjau progres pelaksanaan pembangunan Bendungan Bener. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi selama proses pembangunan.
Tim yang dipimpin Asdep 1, Rahman Hidayat mengunjungi lokasi dibangunnya mega proyek Bendungan Bener pada Rabu (14/10/2020). Sejak dimulai pembangunannya pada akhir tahun 2018, proyek strategis nasional itu memang sempat terkendala beberapa permasalahan terutama terkait ganti rugi lahan.
"Ini kita memastikan bahwasannya Bendungan Bener ini progresnya jalan. Untuk diketahui Bendungan Bener ini kan salah satu proyek strategis nasional. Jadi kita ingin memastikan kalau ada hambatan atau lancar-lancar saja jadi kita bisa tahu persis," kata Rahman Hidayat ketika ditemui detikcom di sela-sela kunjungan, Rabu (14/10/2020).
Untuk proses ganti rugi tanah hingga kini belum sepenuhnya selesai. Pembangunan bendungan tersebut dibutuhkan sedikitnya 590 hektare lahan, termasuk mengambil lahan milik warga di 7 desa. Adapun 7 desa tersebut adalah Desa Nglaris, Limbagan, Guntur, Karangsari, Kedung Loteng, Bener yang berada di Kecamatan Bener dan Desa Kemiri Kecamatan Gebang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di mana pun yang namanya proyek besar pasti ada permasalahan seperti itu, ya tentunya harus kita selesaikan, kalau lahannya belum beres kan tidak ada yang bisa dikerjakan, tapi harapannya kita bisa bekerja secara parallel karena di proyek strategis nasional itu ada diskresi yang harus tentunya bisa berjalan, tentunya akan lebih baik kalau selesai di musyawarah tapi kalau tidak ada ya kita ikuti mekanisme atau peraturan yang berlaku," jelas Rahman.
Langsung klik halaman selanjutnya.