Kemampuan Runway Bandara Soetta Ditingkatkan, Apa Untungnya?

Kemampuan Runway Bandara Soetta Ditingkatkan, Apa Untungnya?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 09 Des 2020 15:40 WIB
Menhub Budi Karya memantau pergerakan pesawat di runway 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Runway ini diresmikan oleh Jokowi pada Kamis (23/1) lalu.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Kemampuan landasan pacu alias runway Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) meningkat. PT Angkasa Pura II (Persero) sebelumnya melakukan penebalan permukaan pada runway 2 sebanyak tiga lapis dengan ketebalan total 19 cm.

Pekerjaan itu tuntas sejak 2019, dan kini runway itu baru saja mendapatkan rekomendasi nilai Pavement Classification Number (PCN) yang baru yakni 131 R/D/X/T dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui surat tertanggal 8 Desember 2020.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan kemampuan runway 2 kini bisa melayani penerbangan untuk pesawat berbadan lebar (widebody) Boeing 777 - 300 Extended Range (ER) dengan kondisi penumpang dan bahan bakar yang penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobot terberat yang bisa dilayani saat lepas landas (Maximum Take Off Weight/MTOW) adalah 351.535 kilogram.

"Runway utara atau yang biasa disebut juga dengan runway 2 saat ini dipastikan lebih andal dalam melayani penerbangan khususnya di saat periode sibuk seperti Nataru," ujar Awaluddin dalam keterangannya, Rabu (9/12/2020).

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan dengan kemampuan runway yang bertambah dapat membuat pesawat besar dapat mengangkut penumpang tanpa perlu mengurangi bahan bakar. Dengan begitu penerbangan ke Eropa tak perlu lagi transit untuk mengisi bahan bakar.

"Selain itu, dengan rekomendasi yang dikeluarkan Kemenhub maka pesawat Boeing 777 - 300 ER dapat mengangkut penumpang dan bahan bakar penuh untuk terbang langsung ke Amsterdam atau London tanpa perlu lagi transit untuk mengisi bahan bakar," jelas Awaluddin.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Adapun Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara pertama di Indonesia yang beroperasi dengan tiga runway sekaligus. Runway 1 dan 2 memiliki dimensi masing-masing 3.600 x 60 meter, sementara runway 3 berdimensi 3.000 x 60 meter.

Melalui tiga runway ini kapasitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dapat mencapai lebih dari 100 pergerakan penerbangan per jam.

Adapun penambahan kualitas runway ini mampu mendukung penerbangan libur natal dan tahun baru (Nataru) 2020. AP II pun akan melakukan monitoring dan kesiapsiagaan lalu lintas penerbangan periode Nataru selama 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.

Sepanjang periode tersebut diperkirakan pergerakan penumpang di 19 bandara sekitar 1,77 juta penumpang dan penerbangan sebanyak 18.777 pergerakan pesawat.


Hide Ads