Progres Kereta Cepat 64%, Terowongan Bawah Tanah 1.885 Meter Diresmikan

Progres Kereta Cepat 64%, Terowongan Bawah Tanah 1.885 Meter Diresmikan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 15 Des 2020 11:45 WIB
Terowongan Kereta Cepat
Foto: Herdi Alif Al Hikam
Jakarta -

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) hari ini melakukan peresmian salah satu tunnel atau terowongan bawah tanah jalur kereta cepat Jakarta Bandung (JKT-BDG). Tunnel ini terletak 2,5 km dari lokasi Stasiun Kereta Cepat di kawasan Halim, Jakarta Timur.

Terowongan memiliki panjang 1.885 meter, Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan kontruksinya menggunakan bor TBM terbesar di Asia Tenggara, proses pengeboran ini juga dijamin tidak pengaruhi aktivitas masyarakat.

"Terowongan tunnel satu ini berhasil ditembus sepanjang 1.855 meter. Ini dikonstruksikan dengan alat TBM terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, sehingga proses pengeboran terowongan ini tak pengaruhi aktivitas masyarakat," kata Chandra dalam acara persemian di lokasi proyek Tunnel, Selasa (15/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melanjutkan, selesainya tunnel ini membuat progress terakhir proyek kereta cepat menjadi 64,4%. Tunnel yang ada di Halim sendiri merupakan 5 terowongan dari 13 tunnel yang sudah selesai pengerjaannya.

"Tuntasnya tunnel satu ini membawa proyek kereta cepat Jakarta Bandung mencapai titik penyelesaian 64,4%. Di lapangan, angka ini merepresentasikan 5 dari 13 tunnel yang ditembus," ujar Chandra.

ADVERTISEMENT

Kemudian Chandra juga memaparkan ada 1.741 tiang jalur kereta layang yang sudah dipasang dan akan siap disambungkan.

"1.741 bottom peer sudah berdiri dan siap disambungkan di sepanjang jalur kereta cepat Jakarta Bandung," jelas Chandra.

Sementara itu, sistem operasional kereta cepat Jakarta Bandung juga sedang disiapkan. Salah satunya adalah 12 ribu lintasan rel kereta yang akan segera dikirimkan dari China ke tanah air secara bertahap.

"Seiring dengan itu, sistem operasional juga disiapkan, 12 ribu lintasan rel kereta cepat sedang memasuki proses pengiriman dari Tiongkok ke Indonesia secara bertahap," kata Chandra.

(fdl/fdl)

Hide Ads