Lima ruas jalan nasional di Jawa Tengah (Jateng) mengalami pertumbuhan lubang selama musim hujan. Untuk itu, diterjunkan sekitar 1.000 pekerja untuk melakukan penambalan.
"Ya pertama, kita menyiapkan ya itu memang di Jawa Tengah itu kan ada. Kita sudah identifikasi ada lima ruas jalan yang mengalami pertumbuhan lubang yang luar biasa. Jadi sekarang kita menerjunkan lebih dari 1.000 orang petugas untuk melakukan penambalan cepat," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian kepada wartawan di kawasan Candi Borobudur, Senin (21/12/2020).
Penambalan atau penutupan jalan yang berlubang tersebut, kata dia, tidak ada kaitannya dengan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Penambalan kondisi jalan berlubang tersebut telah menjadi tugasnya untuk menutupnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak kaitan Nataru. Memang kalau ada lubang, tugas kita untuk menutupnya," ujarnya.
Menyinggung perihal status jalan berlubang milik provinsi, kata dia, jalan provinsi kewenangan ada di provinsi. Untuk itu, jika mereka mengetahui saling melakukan koordinasi dan tukar informasi.
"Jalan provinsi, kewenangannya ada di provinsi. Kita melakukan koordinasikan, tukar menukar informasi kalau ada jalan provinsi, kita tahu kita sampaikan ke provinsi. Untuk mereka yang menindaklanjuti. Kalau provinsi kan mereka," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (BBPJN Jateng-DIY), Satrio Sugeng Prayitno menambahkan, lima ruas jalan nasional yang berlubang antara lain di Batang kearah timur ke Plelen sampai Kendal. Kemudian, Semarang-Kudus sampai ke arah Lasem, terus sebagian di Petarukan dan jalur lingkar selatan Sumpiuh, daerah Wangon.
"Yang banyak lubang itu dari Batang kearah timur ke Plelen sampai Kendal, kemudian dari Semarang kearah Kudus sampai kearah Lasem. kemudian juga ada di Ketanggungan arah selatan ya. Kemudian, ada sebagian di Petarukan, kemudian di jalur selatan lingkar Sumpiuh, daerah Wangon, jadi memang daerah yang hujannya luar biasa," tutur Satrio.
Untuk kelima ruas jalan nasional yang berlubang tersebut, jika ditotal panjangnya sekitar 30 sampai 40 km.
"Kalau hitung kira-kira adalah total se-Jawa Tengah ada sekitar 30 sampai 40 km, kira-kira seperti itu, tapi kita kan perbaiki hanya selama musim hujan ini tidak bisa melakukan secara permanen," kata dia.
Jalan berlubang tersebut, kata dia, karena adanya hujan yang luar biasa terjadi pada dua, tiga minggu ini. Kemudian untuk melakukan penambalan diterjunkan dari 3 satker meliputi Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) 1 Wilayah Jawa Tengah ada 350 orang, PJN 2 ada sekitar 180 orang dan PJN 3 ada 200 orang. Kemudian, plus yang ada DIY sehingga totalnya 1.000-orang lebih.
"Ada 350 PJN 1, 180 PJN 2, PJN 3 ada sekitar 200. Udah itu, plus yang di Jogja total ada 1000-lebih orang, Jogja dan Jawa Tengah ya," pungkasnya.
(hns/hns)