Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan anggaran Rp 100 miliar untuk Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja. Anggaran itu untuk meningkatkan faktor keselamatan di bandara yang berlokasi di pegunungan itu.
Bandara Buntu Kunik sendiri sudah mulai beroperasi sejak Agustus 2020. Saat itu dilakukan penerbangan pertama dengan rute Makassar-Tana Toraja, meski baru bisa menggunakan pesawat ATR 72.
"Buntu Kunik ini adalah satu arahan Pak Presiden pada saat kita ke sana. Bayangkan dari Makassar ke Buntu Kunik itu butuh waktu 9 jam, lama sekali. Membuat destinasi wisata di Toraja kurang menarik. Oleh karenanya kita sudah menghabiskan kurang lebih Rp 400-500 miliar di sana dan alhamdulillah kemarin kita bisa landing ATR 72," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sebuah webinar, Selasa (29/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya rute baru jalur udara tersebut, membuat jarak tempuh dari Makassar ke Tana Toraja hanya membutuhkan waktu setengah jam.
Namun pemerintah melihat Bandara Buntu Kunik masih membutuhkan perbaikan. Namun saat ini pemerintah fokus untuk meningkatkan safety atau keamanan bandara tersebut dengan anggaran sebesar Rp 100 miliar tahun depan.
Budi menjelaskan, bandara tersebut berada di tengah 3 gunung. Pendaratan pesawat pun hanya bisa dilakukan dari 1 sisi.
"Karen di satu sisi lain ada obstacle, dan kita upayakan walaupun masih terbatas ATR 72 tetapi ini aman. Jadi keamanan itu unsur paling utama," tuturnya.
Dengan peningkatan faktor keamanan, diharapkan para wisatawan tak khawatir untuk menjajal rute udara dari Makassar ke Bandara Buntu Kunik.