Nasib Benda Purbakala yang Bakal Tergusur Proyek Tol Yogya-Solo

Nasib Benda Purbakala yang Bakal Tergusur Proyek Tol Yogya-Solo

Achmad Syauqi - detikFinance
Jumat, 05 Mar 2021 22:45 WIB
Batu diduga Yoni yang terdampak proyek tol di Klaten, Sabtu (8/8/2020).
Foto: Achmad Syauqi/detikcom
Klaten -

Batu Yoni berkepala hewan di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten bakal tergusur proyek tol Yogya-Solo. Namun sampai kini belum jelas hendak dikemanakan benda cagar budaya tersebut.

"Sampai hari ini kita pemerintah desa belum dikasih tahu mau diapakan. Tapi kemarin sempat ada dua opsi," ungkap Kades Keprabon, Haryanto Wahyu Janasto pada detikcom di kantornya, Jumat (5/3/2021) siang.

Menurut Haryanto, setelah dikunjungi Pemkab, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan pelaksana jalan tol, ada dua opsi penanganan. Opsi pertama Yoni dan gundukan bebatuan tidak dipindahkan tapi dibuat terowongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Opsi pertama dibuatkan terowongan atau apa dan kedua kita akan siapkan tempat untuk dipindahkan. Kita disitu ada tanah bekas tanah lungguh Sekdes yang tidak terpakai," sambung Haryanto.

Lahan bengkok bekas garapan Sekdes itu, kata Haryanto, sebenarnya juga terkena proyek tol Yogya-Solo sebab lokasi di sebelah lokasi situs. Namun masih ada sisa sedikit yang tidak mungkin bisa digarap lagi.

ADVERTISEMENT

"Lahan itu di selatan lahan temuan Yoni. Kalau pemerintah desa sebenarnya ikut kemauan pemerintah tapi kita inginya ya digeser," kata Haryanto.

Lebih lanjut dikatakan Haryanto, saat ini juga belum jelas kapan mulai dibangun. Tahapan yang sampai desa baru persiapan penentuan harga tanah.

"Ini tahapannya baru persiapan musyawarah harga. Kalau dibuatkan terowongan di bawah tol, juga malah tidak bisa dilihat atau dirawat,'" imbuh. Haryanto.

Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Yuli Budi Susilowati mengatakan dinas sudah berkoordinasi dengan PPK jalan tol Yogyakarta-Solo. Rencananya Yoni dan batu -batu di sekitar lokasi dipindah.

"Kita sudah koordinasi dengan PPK jalan tol rencananya dipindahkan ke sekitar lokasi. Ada tanah kas desa di sekitar itu," jelas Yuli pada detikcom di kantornya.

Di Klaten, imbuh Yuli , situs atau benda cagar budaya yang terkena langsung proyek tol Yogya-Solo hanya satu itu. Lainya hanya berada di dekat tol.

"Hanya yang di Desa Keprabon itu yang terdampak langsung. Lainya ada di kanan kiri tol jadi tidak terpengaruh," ungkap Yuli.

Langsung klik halaman berikutnya.

Terpisah, Staf PPK satker pembangunan jalan tol Yogyakarta- Solo, Kristian Nugroho mengatakan di proyek tol Yogyakarta - Solo hanya satu situs itu yang terkena.

" Situs terbuka yang terkena ada satu yaitu di Desa Keprabon. Dari BPCB sudah merekomendasikan untuk dipindahkan sebab proyek sudah dimulai dari Karanganyar, Boyolali lalu Klaten," jelas Kristian pada detikcom.

Sebelumnya diberitakan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) akan mengecek informasi adanya sebuah batu atau artefak diduga Yoni di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten yang terancam proyek tol Yogyakarta-Solo. Tampak patok-patok jalan tol sudah terpasang di kanan dan kiri batu diduga Yoni tersebut.

Pamong Budaya Madya BPCB Jateng, Deny Wahju Hidajat saat dikonfirmasi menjelaskan, temuan itu sudah disampaikan ke tim untuk dicek. Menurutnya, proyek tol semestinya digeser agar tidak merusak cagar budaya.

"Sudah saya sampaikan ke tim sebab berkaitan jalan tol ada tim tersendiri dari BPCB. Akan dicek," kata Deny saat dihubungi detikcom, Sabtu (8/8/2020).


Hide Ads