Jakarta -
Bandar Udara (Bandara) Toraja hari ini resmi beroperasi. Biaya dari proyek pembangunan bandara ini tidaklah sedikit karena adanya kerumitan dari sisi lokasi.
Bandara ini diresmikan langsung pagi tadi oleh Presiden Joko Widodo. Selain Bandara Toraja, Jokowi juga meresmikan Bandar Udara Pantar, Kabupaten Alor, NTT. Ada 3 fakta menarik dari Bandara Toraja.
1. Membelah 3 Bukit
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menjelaskan, proyek Bandara Toraja tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp 800 miliar.Uang tersebut dihabiskan paling banyak untuk membenahi 3 bukit agar bisa dibuat lapangan udara.
"Saya tadi tanya pak menteri habisnya berapa ini bandara? Rp 800-an miliar. Karena harus memotong tiga bukit, tiga bukit dipotong. Tanah yang harus dibuang dari sana ada 6 juta meter kubik. Jumlah yang memang ini bandara ini unik sekali, memotong bukit, tiga bukit sehingga runaway-nya bisa dibangun," ucapnya dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (18/3/2021).
Bandara Toraja memiliki runaway sepanjang 2.000 meter. Namun yang baru bisa beroperasi sepanjang 1.700 meter dengan lebar 30 meter.
Apalagi fakta lain soal Bandara Toraja? klik halaman berikutnya.
2. Memangkas Waktu 8 JamMenurut Jokowi dengan adanya Bandara Toraja, masyarakat tak perlu lagi menempuh jalur darat menuju Tana Toraja. Biasanya dari Makassar menuju Tana Toraja dibutuhkan waktu sekitar 9 jam melalui jalan darat.
"Kita tahu biasanya masyarakat di sini kalau lewat darat mau ke Makassar itu butuh waktu 9 jam, tadi pak Gubernur menyampaikan ke saya 9 jam. Sekarang tadi saya coba dengan ATR 50 menit," ucapnya.
3. Jokowi Bawelin Menhub
Dalam sambutannya Jokowi mengaku sering bertanya kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait kapan selesainya pembangunan bandara tersebut.
"Hampir setiap enam bulan, selalu saya tanya tanyakan kepada Menteri Perhubungan, kapan bandara, kapan airport di Tana Toraja ini selesai? Kok nggak rampung-rampung dan akhirnya hari ini bisa kita diresmikan dan sudah beroperasi. Kita patut bersyukur alhamdulillah," ucapnya.
Selain Bandara Toraja, Jokowi juga meresmikan Bandara Pantar di Kabupaten Alor, NTT. Bandara tersebut dibangun sejak 2014 dan memiliki kapasitas terminal hingga 35 ribu penumpang per tahun.
"Ini juga sebuah bandara yang sangat penting, sehingga kalau cuaca lewat laut kurang bersahabat bisa menggunakan bandara ini," tuturnya.