Tol Layang Jakarta-Cikampek berganti nama menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed. Keputusan pemerintah mengenai itu dikritisi oleh politisi Fadli Zon. Dia mempertanyakan jasa Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) terhadap Indonesia.
"Apa jasa Mohammed bin Zayed (MBZ) bagi Indonesia?" cuit Fadli Zon melalui akun Twitter resminya @fadlizon dikutip detikcom, kemarin Selasa (13/4/2021).
Dia menyarankan pemerintah meninjau kembali perubahan nama tersebut dan mempertimbangkan nama pahlawan Indonesia yang berjasa terhadap negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa tak ada nama pahlawan kita yang berjasa bagi bangsa ini yang bisa kita hargai dan hormati untuk menjadi nama jalan? Saya usul agar ditinjau ulang nama jalan ini," ujar Fadli. Ejaan dalam kutipan telah disesuaikan.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebelumnya menjelaskan latar belakangnya penggunaan nama MBZ pada Tol Japek Layang. Itu dilakukan untuk menghargai hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dengan UEA.
Terlebih lagi, dia mengatakan nama Presiden Joko Widodo sebelumnya juga sudah diabadikan menjadi salah satu nama jalan di pusat ibu kota Abu Dhabi. Penamaan MBZ pada jalan tol layang ini dinilai sebagai penghormatan untuk UEA.
"Ini penghormatan bangsa Indonesia yang diberikan kepada pemerintah UEA, khususnya untuk Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan. Jadi itu lah latar belakang perubahan nama ini," papar Pratikno dalam acara peresmian yang disiarkan di YouTube, kemarin Senin (12/4/2021).
Sementara pemerintah UAE menyambut baik penamaan tol tersebut. Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video "Nama Tol Japek II Jadi MBZ, Mensesneg: Nama Jokowi Juga Ada di Abu Dhabi"
[Gambas:Video 20detik]