PT MRT Jakarta tengah merencanakan penambahan fasilitas buat pesepeda di stasiun MRT. Sebelumnya, mulai 24 Maret 2021 sepeda non lipat sudah bisa masuk ke stasiun dan kereta MRT dibantu dengan fasilitas jalur khusus sepeda di tangga stasiun.
Ke depan, rencananya dibangun fasilitas lift atau cart khusus buat sepeda, atau opsi lain menjadikan elevator eksisting bisa dimasuki pesepeda beserta sepeda non lipatnya, membuat conveyor belt, serta menambah jalur khusus sepeda di tangga stasiun-stasiun.
"Nanti akan ada conveyor belt yang akan membawa sepeda itu ke atas, kalau turun ada rem ramah lingkungan, alternatif lain, kita coba kaji cart khusus sepeda jadi ada eskalator yang belum digunakan, kami akan coba gunakan, ini pilihan-pilihan, kami masih kaji, dari aspek safety, security, maupun kenyamanan, kemudian di elevator eksisting itu dengan troli, jadi sepedanya coba ditegakkan, tapi tentunya para pengguna non sepeda terutama teman-teman difabel, pengguna kursi roda mestinya diutamakan," ujar Direktur Operasional dan Maintenance MRT Jakarta Muhammad Effendi dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, MRT Jakarta juga berencana menyediakan tempat parkir sepeda yang aman di area stasiun, loker pesepeda, shower, tapping gate dibuat lebih lebar agar memudahkan sepeda membawa masuk sepedanya ke stasiun. Namun, untuk fasilitas-fasilitas tersebut lebih dulu bakal dikembangkan di stasiun-stasiun MRT Fase 2 yang juga masih dalam proses pembangunan.
"Jadi ada tapping gate yang lebih lebar disertai QR Code, kemudian parkir sepeda dengan sistem penguncian yang aman dan dilengkapi CCTV, kemudian ada loker pesepeda, dan ada shower, ini tentunya masukan-masukan," katanya.
Sejak sepeda non lipat diperbolehkan masuk ke 3 stasiun MRT yaitu Lebak Bulus, Blok M, dan Bundaran HI dan ke dalam kereta MRT, terjadi euforia yang cukup tinggi dari para pesepeda.
Effendi memaparkan, rata-rata pengguna sepeda yang naik MRT kerap melebih target 25 pesepeda per hari. Total pengguna sepeda yang naik MRT Jakarta pada minggu awal penerapan kebijakan ini adalah 55 pesepeda pada hari biasa dan 208 pesepeda pada akhir pekan. Namun, di minggu-minggu selanjutnya jumlah pesepeda yang naik MRT mulai menurun.
Total pengguna sepeda yang naik MRT di minggu kedua penerapan kebijakan ini hanya 36 orang pada hari biasa dan 190 orang pada akhir pekan. Minggu ketiga lebih surut lagi, menjadi hanya 19 pesepeda pada hari biasa dan 163 orang pada akhir pekan.
Simak juga 'Parkir Sepeda di Stasiun Tebet: Dulu Dirantai, Kini Ada Raknya':