PT Amarta Karya atau AMKA mengumpulkan 15 vendor swasta di kantor pusat, Bekasi. Kegiatan Vendor Gethering ini dilakukan dalam rangka mendukung dan berkontribusi dalam percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dengan diselenggarakannya Vendor Gethering ini, Direktur Utama AMKA, Nikolas Agung ingin memperkenalkan AMKA dengan para rekanan agar bisa ikut mensupport dalam menyelesaikan project-project yang saat ini dikerjakan.
Oleh karena itu, Nikolas Agung menegaskan rekanan yang saat ini mensupport memiliki Visi-Misi yang sama dengan PT Amka yaitu mendukung dan berkontribusi dalam percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta mempunyai Finansial yang kuat. Karenanya, di masa Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang signifikan bagi sektor jasa konstruksi, termasuk dari segi supply chainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling utama dalam acara ini adalah perkenalan AMKA itu sendiri kepada rekanan-rekanan. Kemudian, harapan besar kami, para vendor bisa tertarik dan ikut mensupport proyek-proyek yang sedang dikerjakan oleh AMKA supaya kita bisa bersinergi dan saling melengkapi satu sama lain serta sama-sama berkontribusi dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional," kata Nikolas Agung, Senin (24/5/2021).
Disela-sela pertemuan, AMKA melaksanakan agenda penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan beberapa rekanan yang sudah sepakat untuk bekerjasama. Di antaranya Prima Indah Lestari, Siemens Indonesia, Jakarta Prima Crane, SCG Indonesia, Sinar Indah Perkasa, Kayu Prima Mandiri, Wahana Duta Jaya Rucika, Supra Jaya 2001 Group, Talenta Putra Utama, Interworld Steel Mills, Real Mitras Buana, dll untuk beberapa Proyek AMKA yang akan berjalan dalam waktu dekat.
"Alhamdulillah kami sudah melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan rekanan yang sudah bekerjasama, saya berharap hubungan baik dengan vendor ini berjalan dengan lancar dan bisa memberi manfaat kepada kedua belah pihak" ujar Nikolas Agung.
Sebagai informasi saat ini AMKA menjadi Kontraktor Pelaksana dalam Proyek Pembangunan Bukit Algoritma di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi dengan total nilai 1 miliar euro atau sekitar Rp 18 triliun.
Tak hanya itu, AMKA juga sudah melakukan penandatangan Nota Kesepemahaman (MoU) dengan salah satu perusahaan Multinasional ESCO Oil Indonesia, project tahap awal pengerjaan di Badak LNG Kalimantan, kerjasama dengan Pertamina Pembangunan Terminal Regasifikasi LNG RU IV Cilacap, serta kerjasama dengan Pertamina Pembangunan Crude Oil Storage Tank di Cilacap. Proyek lainnya adalah pembangunan kawasan industri dan pelabuhan CPO/Umum Amarta Port & Industrial Estate Labuhan Batu, Pekerjaan pembangunan pelabuhan terminal WSI Muara Jambi.
Lanjut halaman berikutnya.