Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan peninjauan pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Proyek yang sempat mandek ini ditarget Luhut bisa kelar di tahun depan.
Sodetan Ciliwung merupakan salah satu bagian dari proyek anti banjir Jakarta. Luhut mengatakan pembangunan sodetan menyisakan pembuatan 600 meter terowongan bawah tanah, dia mengatakan proyek ini harus selesai pada kuartal III tahun 2022.
"Jadi sodetan itu tinggal 600 meter lagi kurangnya, kita targetkan dengan PUPR dan diharapkan selesai di tahun 2022 di kuartal ke III, jadi lebih cepat dari target sebelumnya," ujar Luhut dalam keterangannya, Kamis (5/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Luhut mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, saat ini akan memulai lanjutan pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.
Konstruksi sodetan ini berlokasi di Jakarta Timur, tepatnya di Kecamatan Jatinegara. Rinciannya, sodetan dimulai di kali Ciliwung kelurahan Bidara Cina dan akhir sodetan di kali Cipinang atau Kanal Banjir Timur kelurahan Cipinang Besar Selatan.
Sodetan Ciliwung terdiri dari 3 bangunan utama, mulai dari inlet, terowongan bawang tanah, dan outlet. Sodetan ini mampu mengalirkan debit banjir dari sungai Ciliwung sebesar 60,00 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur.
Sebelumnya, proyek ini sudah dimulai sejak tahun 2013, sodetan yang dibangun rencananya sepanjang 1,2 km. Namun, di tengah jalan proyek mandek karena masalah pembebasan lahan. Bahkan, di tahun 2015 beberapa warga menggugat surat keputusan Gubernur DKI Jakarta soal penetapan lahan di Bidara Cina untuk proyek sodetan.
![]() |
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Luhut Ungkap Kematian Corona Banyak Dialami Komorbid-Belum Divaksin"
[Gambas:Video 20detik]