Gaya Anies-Luhut Blusukan di Proyek Anti Banjir Jakarta

Gaya Anies-Luhut Blusukan di Proyek Anti Banjir Jakarta

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 05 Agu 2021 09:37 WIB
luhut anies basuki proyek anti banjir jakarta
Foto: Dok. Kemenko Maritim dan Investasi
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan peninjauan pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Proyek yang sempat mandek ini ditarget Luhut bisa kelar di tahun depan.

Sodetan Ciliwung merupakan salah satu bagian dari proyek anti banjir Jakarta. Luhut mengatakan pembangunan sodetan menyisakan pembuatan 600 meter terowongan bawah tanah, dia mengatakan proyek ini harus selesai pada kuartal III tahun 2022.

"Jadi sodetan itu tinggal 600 meter lagi kurangnya, kita targetkan dengan PUPR dan diharapkan selesai di tahun 2022 di kuartal ke III, jadi lebih cepat dari target sebelumnya," ujar Luhut dalam keterangannya, Kamis (5/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

luhut anies basuki proyek anti banjir jakartaFoto: Dok. Kemenko Maritim dan Investasi

Luhut mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, saat ini akan memulai lanjutan pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.

Konstruksi sodetan ini berlokasi di Jakarta Timur, tepatnya di Kecamatan Jatinegara. Rinciannya, sodetan dimulai di kali Ciliwung kelurahan Bidara Cina dan akhir sodetan di kali Cipinang atau Kanal Banjir Timur kelurahan Cipinang Besar Selatan.

ADVERTISEMENT

Sodetan Ciliwung terdiri dari 3 bangunan utama, mulai dari inlet, terowongan bawang tanah, dan outlet. Sodetan ini mampu mengalirkan debit banjir dari sungai Ciliwung sebesar 60,00 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur.

Sebelumnya, proyek ini sudah dimulai sejak tahun 2013, sodetan yang dibangun rencananya sepanjang 1,2 km. Namun, di tengah jalan proyek mandek karena masalah pembebasan lahan. Bahkan, di tahun 2015 beberapa warga menggugat surat keputusan Gubernur DKI Jakarta soal penetapan lahan di Bidara Cina untuk proyek sodetan.

luhut anies basuki proyek anti banjir jakartaFoto: Dok. Kemenko Maritim dan Investasi

Lanjut ke halaman berikutnya

Proyek Anti Banjir Jakarta

Pemerintah sendiri sudah menyiapkan proyek anti banjir Jakarta, isinya pembangunan infrastruktur pendukung pencegahan banjir dari hulu hingga ke hilir.

Di wilayah hulu misalnya, saat ini pemerintah sedang membangun Bendungan Ciawi yang direncanakan memiliki volume tampung 6.05 juta meter kubik dengan luas genangan 39,40 hektar. Biaya pembangunannya sebesar Rp 798,7 miliar.

Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.

Terbangunnya Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 meter per detik. Progres pembangunan Bendungan Ciawi saat ini mencapai 79%.

Selain Bendungan Ciawi, juga dibangun Bendungan Sukamahi dengan volume tampung sebesar 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektar. Terbangunnya Bendungan Sukamahi akan mereduksi banjir sebesar 15,47 meter kubik per detik, dan saat ini progresnya telah mencapai 81,083%.

Sementara itu, di wilayah hilir Jakarta pemerintah melakukan normalisasi Sungai Ciliwung. BBWS Ciliwung Cisadane Ditjen SDA juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta saat ini akan dilanjutkan dengan penyelesaian pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.

Debit banjir di Pintu Air Manggarai dengan dibangunnya Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi adalah 577,05 meter kubik per detik. Bila dikurangi dengan debit yang dialirkan ke Sodetan Kanal Banjir Timur 60,00 meter per derik, maka debit di Pintu Air Manggarai akan berkurang sebesar 517,05 meter per detik.



Simak Video "Luhut Ungkap Kematian Corona Banyak Dialami Komorbid-Belum Divaksin"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads