Proyek Anti Banjir Jakarta
Pemerintah sendiri sudah menyiapkan proyek anti banjir Jakarta, isinya pembangunan infrastruktur pendukung pencegahan banjir dari hulu hingga ke hilir.
Di wilayah hulu misalnya, saat ini pemerintah sedang membangun Bendungan Ciawi yang direncanakan memiliki volume tampung 6.05 juta meter kubik dengan luas genangan 39,40 hektar. Biaya pembangunannya sebesar Rp 798,7 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.
Terbangunnya Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 meter per detik. Progres pembangunan Bendungan Ciawi saat ini mencapai 79%.
Selain Bendungan Ciawi, juga dibangun Bendungan Sukamahi dengan volume tampung sebesar 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektar. Terbangunnya Bendungan Sukamahi akan mereduksi banjir sebesar 15,47 meter kubik per detik, dan saat ini progresnya telah mencapai 81,083%.
Sementara itu, di wilayah hilir Jakarta pemerintah melakukan normalisasi Sungai Ciliwung. BBWS Ciliwung Cisadane Ditjen SDA juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta saat ini akan dilanjutkan dengan penyelesaian pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.
Debit banjir di Pintu Air Manggarai dengan dibangunnya Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi adalah 577,05 meter kubik per detik. Bila dikurangi dengan debit yang dialirkan ke Sodetan Kanal Banjir Timur 60,00 meter per derik, maka debit di Pintu Air Manggarai akan berkurang sebesar 517,05 meter per detik.
Simak Video "Luhut Ungkap Kematian Corona Banyak Dialami Komorbid-Belum Divaksin"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/ang)