Trem Belanda-Situs Purbakala, Ini 'Harta Karun' di Proyek Infrastruktur RI

Trem Belanda-Situs Purbakala, Ini 'Harta Karun' di Proyek Infrastruktur RI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 07 Sep 2021 05:30 WIB
Sejumlah artefak ditemukan di area pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Beragam benda bersejarah itu diperkirakan berasal dari abad 18-20 Masehi. Ini penampakannya.
Penampakan Artefak Kuno yang Ditemukan dari Konstruksi MRT Jakarta/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Hal-hal tidak terduga bisa saja terjadi pada sebuah proyek pembangunan, salah satunya adalah penemuan 'harta karun' unik dan bersejarah. Hal itu kerap kali terjadi saat ada proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Bahkan bukan cuma sekali hal macam ini terjadi pada proyek pembangunan di Indonesia. Paling anyar, PT MRT Jakarta menemukan adanya bekas jalur trem zaman Belanda saat melakukan pembangunan MRT Fase 2.

Berikut ini ulasan lengkap soal sederet harta karun yang ditemui di berbagai proyek di Indonesia:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Trem Belanda dan Artefak Kuno China di Proyek MRT

Baru-baru ini, PT MRT Jakarta menemukan adanya jalur trem yang ditengarai telah ada sejak zaman kolonial Belanda di Indonesia. Tepatnya, saat Jakarta masih disebut sebagai Batavia.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim. Rel trem itu ditemukan oleh tim arkeologi MRT Jakarta di kawasan Kota Tua, yang menjadi lokasi proyek MRT Fase 2A. Temuan awalnya, rel trem ini berada di depan gedung Bank Mandiri.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang kita di tahap awal menemukan trem di bulan Agustus kemarin di salah satu titik investigasi arkeologi. Kami lakukan investigasi arkeologi di depan Mandiri dan di situ memang ditemukan trem," ungkap Silvia dalam diskusi virtual, Selasa (31/8/2021).

Saat ini, Silvia mengatakan tim investigasi arkeologi MRT Jakarta sedang melakukan penelitian dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI soal temuan itu. Kedua pihak akan menginvestigasi rel trem yang ditemukan tersebut dan mencocokannya dengan hasil studi yang ada untuk melihat nilai sejarahnya.

Temuan trem ini muncul tak lama setelah sejumlah artefak ditemukan juga di area pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Artefak ini ditemukan sejak akhir 2020 dan baru dipamerkan pada bulan Mei yang lalu. Beragam benda bersejarah itu diperkirakan berasal dari abad 18-20 Masehi.

Diketahui, ada 25 objek yang diduga merupakan benda bersejarah maupun cagar budaya yang telah ditemukan. Beragam artefak itu pun kini dipajang di ruang galeri 'visitor center' yang telah dibangun oleh pihak MRT Jakarta.

Sejumlah artefak ditemukan di area pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Beragam benda bersejarah itu diperkirakan berasal dari abad 18-20 Masehi. Ini penampakannya.Sejumlah artefak ditemukan di area pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Beragam benda bersejarah itu diperkirakan berasal dari abad 18-20 Masehi. Ini penampakannya. Foto: Rifkianto Nugroho

Sejumlah artefak atau bangunan bersejarah tersebut ditemukan di 14 titik penggalian yang berada di kawasan pembangunan MRT Fase 2A mulai dari kawasan bawah tanah Jalan MH Thamrin serta sebagian Jalan Medan Merdeka Barat.

Ada berbagai artefak yang ditemukan di area pembangunan MRT Jakarta Fase 2A tersebut, mulai dari fragmen keramik China, peluru, botol tembikar, gigi bovidae atau hewan pemamah biak seperti kerbau dan bison, hingga fragmen keramik Eropa.

2. Relief Bung Karno di Gedung Sarinah

Temuan bersejarah berikutnya muncul di Gedung Sarinah yang merupakan gedung pusat belanja tertua di Indonesia. Gedung Sarinah juga disebut menjadi gedung pencakar langit pertama yang ada di Jakarta.

Nah Gedung Sarinah sejak tahun lalu sedang dipugar, renovasi dilakukan besar-besaran, dan bahkan menutup pusat belanja itu untuk beroperasi.

Pada suatu hari di awal tahun ini, publik dihebohkan dengan postingan viral di media sosial yang diunggah akun bernama @liayuslan. Diduga akun itu tak sengaja membocorkan foto relief di Sarinah, padahal relief ini akan menjadi kejutan saat Sarinah mulai dibuka kembali.

Hal itu pun dibenarkan hinggapihak perusahaan buka suara. Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati membenarkan adanya relief yang ditemukan di dalam gedung Sarinah.

"Jadi benar adanya relief tersebut ya, tapi memang akan kami pamerkan pada saat grand launching. Karena benda tersebut termasuk cagar budaya, jadi tim cagar budaya juga perlu memugar dan sedapatnya dikembalikan kepada kondisi awal. Jadi sebenarnya kami siapkan buat surprise," jelas Fetty saat dihubungi detikcom, Sabtu (9/1/2021).

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Fetty menjelaskan relief itu sebenarnya sudah ada sejak gedung Sarinah diresmikan pertama kali oleh Soekarno di tahun 1960-an. Saat itu relief tersebut ditempatkan secara terbuka.

Dia menegaskan, relief itu bukan penemuan baru. Pihak manajemen Sarinah pun sebenarnya tahu adanya relief tersebut di dalam gedung.

Hanya saja, pada saat gedung direnovasi dan mengubah layout, relief itu ditutup karena tidak sesuai dengan layout saat ini, sehingga keberadaan relief tersebut sudah lama tidak diketahui oleh masyarakat luas. Setelah Sarinah selesai dipugar, baru lah relief ini bakal dipamerkan lagi.

Bahkan, bukan hanya relief. Ada beberapa benda bersejarah yang akan menjadi ikon Sarinah. Fetty menerangkan salah satu konsep Sarinah nantinya sebagai pusat perbelanjaan yang mempertahankan cagar budaya.

Selain relief ada eskalator pertama di Indonesia akan kembali dioperasikan di Sarinah. Eskalator itu dianggap bersejarah sehingga masuk dalam daftar icon Sarinah nantinya. Ada juga tangga yang dulu menuju Hard Rock Cafe dan kolam pantul yang juga akan masuk dalam ikon bersejarah Sarinah.

3. Situs Purbakala di Proyek Tol Pandaan-Malang

Harta karun lainnya ditemukan juga di proyek jalan tol. Tepatnya di proyek jalan Tol Pandaan-Malang Jawa Timur.

Situs purbakala ini ditemukan tepat di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang atau KM 37-700 ruas tol Pandaan-Malang. Temuan ini muncul pada bulan Maret 2019 silam saat pekerjaan jalan tol sedang dilakukan.

Temuan yang dinamai Situs Sekaran ini bentuknya seperti susunan batu bata kuno. di sekitar lokasi juga banyak ditemukan benda-benda cagar budaya lain. Di antaranya, uang gobog, beberapa barang berlapis emas, kaca benggala, dan benda kuno lainnya.

Sejak ditemukan, ekskavasi langsung dilakukan oleh tim arkeologi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Ditengarai situs ini merupakan bentuk dari sebuah desa kuno purbakala pra-Majapahit.

Kepala tim arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho menyampaikan, penggalian menemukan susunan batu bata yang terpisah. Hal ini menunjukkan bahwa situs Sekaran bukan dalam satu bangunan utuh. Melainkan struktur bangunan yang terpisah-pisah dalam satu kawasan desa kuno.

"Kami menemukan tatanan batu bata yang tidak menyatu dalam satu tempat. Ada tatanan yang kami yakini sebagai pondasi bangunan. Untuk sementara bisa diperkirakan situs ini tanda kutip sebuah desa kuno pra-Majapahit," ungkap Wicaksono ditemui di lokasi, Sabtu (16/3/2019).


Hide Ads