LRT Jabodebek Operasi Tahun Depan, Tarifnya Berapa?

LRT Jabodebek Operasi Tahun Depan, Tarifnya Berapa?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 15 Sep 2021 13:15 WIB
Proyek LRT Jabodebek
Foto: Dok Detikcom
Jakarta -

Layanan LRT Jabodebek rencananya bakal beroperasi di pertengahan tahun 2022. Saat ini PT KAI (Persero) tengah mempersiapkan operasional LRT Jabodebek, baik sarana, prasarana, fasilitas pelayanan penumpang, maupun perizinan perizinan yang diperlukan.

"Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, tentu kehadiran LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertransportasi masyarakat yang aman, nyaman dan bebas macet," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Rabu (15/9/2021).

Segera beroperasi tahun depan, berapa harga tiket LRT Jabodebek?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam catatan detikcom, rencananya tarif LRT Jakarta akan dipatok sebesar Rp 12 ribu. Tarif berlaku flat alias dekat jauh tarifnya sama.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Adapun tarif sebesar Rp 12 ribu tadi menurutnya sudah mendapatkan subsidi, artinya tarif sesungguhnya lebih mahal dari Rp 12 ribu.

ADVERTISEMENT

"Perkiraannya (tarif LRT Jabodebek) Rp 12.000. Itu sudah subsidi ya, untuk Cibubur sampai Dukuh Atas," ungkap Budi Karya, di Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10/2019).

Sebenarnya, kalau tidak disubsidi tarif LRT Jabodebek bisa mencapai Rp 25.000 sekali naik. Namun, dia mengatakan itu hanya hitungan sementara, perubahan tarif bisa saja terjadi.

"Kalau itu komersialnya bisa Rp 25.000. Bisa saja (berubah), tapi sementara itu," ungkap Budi Karya.

Lihat Video: Menhub Ungkap Akan Ada 31 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek

[Gambas:Video 20detik]



Budi Karya pun mengatakan tarif ini bisa saja lebih murah. Hal tersebut tergantung dengan perhitungan yang bakal dilakukan saat LRT Jabodebek akan beroperasi. Berbagai hal jadi faktor penentunya, mulai dari asumsi jumlah penumpang hingga ongkos operasi.

"Bisa (kurang dari Rp 12 ribu). Tentu kita akan melakukan justifikasi jelang operasional. Bisa juga asumsi jumlah penumpang, atau kalau ada cost tertentu atau malah sebaiknya ada pendapatan besar sehingga bisa diturunkan nanti kita lihat justifikasi akhir operasional," papar Budi Karya usai meresmikan pengecoran jembatan di Jalan Gatot Subroto Jakarta, Senin (11/11/2019).

Nah kemungkinan pengaturan tarif nanti akan banyak dilakukan oleh PT KAI. Pasalnya, berdasarkan Perpres nomor 49 Tahun 2017, KAI ditugaskan untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek. Termasuk operasional hingga pengaturan tiket.

Tugas KAI secara rinci antara lain meliputi pengadaan sarana, pengoperasian sarana dan prasarana, perawatan sarana dan prasarana, pengusahaan sarana dan prasarana termasuk pendanaan prasarana Kereta Api Ringan/Light Rail Transit terintegrasi serta penyelenggaraan sistem tiket otomatis (Automatic Fare Collection).

detikcom sendiri sudah mencoba menghubungi pihak KAI untuk mengetahui lebih lanjut soal penentuan harga tiket terkini. Namun, sampai berita ini ditulis belum mendapatkan jawaban.

Sebagai informasi, menjelang pengoperasiannya tahun depan, pembangunan proyek LRT Jabodebek semakin menunjukan progress kesiapan yang signifikan.

Hingga bulan September ini, progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencapai 94,36%. Rinciannya, Lintas Pelayanan I Cawang- Harjamukti sebesar 98,98%, Lintas Pelayanan II Cawang - Dukuh Atas sebesar 90,7%, dan Lintas Pelayanan III Cawang - Jatimulya sebesar 91,8%.

Selanjutnya progres akses stasiun sebesar 42,71%, konstruksi depo sebesar 51,39%, sarana sebesar 64,70%, dan integrasi sebesar 35,49%.

Nantinya terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang melayani masyarakat yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.


Hide Ads