Pemprov Jawa Barat (Jabar) akan menawarkan investasi di utara dan selatan Jawa Barat pada West Java Investment Summit (WJIS) 2021 pada 21-22 Oktober 2021. Pasalnya, untuk kedua wilayah tersebut memerlukan investasi sebesar Rp 392 triliun.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mencatat pada medio Januari-Juni 2021, investor yang merealisasikan penanaman modal ke Jabar mencapai Rp 72,46 triliun.
"Target realisasi investasi kita targetkan Rp 127 triliun di tahun 2021 ini, itu merupakan target tertinggi untuk sebuah provinsi dari BKPM," ujar Kepala DPMPTSP Noneng Komala dalam preskon virtual, Senin (18/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tawarkan 30 proyek di WJIS ini, itu nilainya Rp 41 triliun dan sudah ada penandatanganan MoU antara BUMD dengan investornya, antara pemerintah dan totalnya itu Rp 6,5 triliun, kita diamanatkan untuk mengawal proyek strategis nasional ada 11, salah satunya Hyundai," ujar Noneng melanjutkan.
Noneng mengatakan, seiring dengan terbitnya Perpres No 87 Tahun 2021 tentang percepatan pembangunan kawasan Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka) dan Jabar bagian selatan, membawa angin segar bagi investor untuk menanamkan modalnya di dua wilayah tersebut.
"Untuk Rebana dan Jabar bagian selatan juga perlu ada investasi sebanyak Rp 392 triliun, jadi total yang kita kawal itu hampir dari Rp 717 triliun, tentu bukan untuk setahun realisasi investasinya, tapi beberapa tahun," ujar Noneng.