Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan konstruksi Terowongan Silaturahmi. Terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta tersebut memiliki sejumlah fasilitas yang siap digunakan masyarakat.
Lantas kapan terowongan tersebut dibuka untuk umum? Berikut rangkumannya.
1. Dibangun dengan APBN Sebesar Rp 37,8 miliar
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, pembangunan Terowongan Silaturahmi yang menyambungkan tempat parkir dengan kedua tempat peribadatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 37,8 miliar dari APBN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunannya dimulai pada 15 Desember 2020 dan selesai 100% pada 20 September 2021 sesuai target Kementerian PUPR.
2. Fasilitas dan Desain yang Mendukung
Terowongan Silaturahmi memiliki panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel mencapai 136 meter persegi dan total luas shelter serta tunnel 226 meter persegi. Di dalam terowongan tersedia fasilitas tangga, lift untuk difabel, dan AC.
Kemudian, Terowongan Silaturahmi juga terintegrasi dengan tempat parkir (basement) yang memiliki kapasitas menampung hingga 500 mobil. Diana menuturkan, fasilitas tersebut dapat digunakan baik oleh jemaah Masjid Istiqlal maupun Gereja Katedral.
Sementara itu, untuk arsitektur terowongan sendiri menggunakan gaya modern dengan dilapisi marmer dan bagian eksterior menggunakan material transparan sehingga masyarakat dapat melihat bangunan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.
Bersambung ke halaman berikutnya