Menanti Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Rp 37 M Dibuka

Menanti Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Rp 37 M Dibuka

Siti Fatimah - detikFinance
Selasa, 26 Okt 2021 08:00 WIB
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan konstruksi Terowongan Silaturahmi. Terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta tersebut memiliki sejumlah fasilitas yang siap digunakan masyarakat.

Lantas kapan terowongan tersebut dibuka untuk umum? Berikut rangkumannya.

1. Dibangun dengan APBN Sebesar Rp 37,8 miliar
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, pembangunan Terowongan Silaturahmi yang menyambungkan tempat parkir dengan kedua tempat peribadatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 37,8 miliar dari APBN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunannya dimulai pada 15 Desember 2020 dan selesai 100% pada 20 September 2021 sesuai target Kementerian PUPR.

2. Fasilitas dan Desain yang Mendukung
Terowongan Silaturahmi memiliki panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel mencapai 136 meter persegi dan total luas shelter serta tunnel 226 meter persegi. Di dalam terowongan tersedia fasilitas tangga, lift untuk difabel, dan AC.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Terowongan Silaturahmi juga terintegrasi dengan tempat parkir (basement) yang memiliki kapasitas menampung hingga 500 mobil. Diana menuturkan, fasilitas tersebut dapat digunakan baik oleh jemaah Masjid Istiqlal maupun Gereja Katedral.

Sementara itu, untuk arsitektur terowongan sendiri menggunakan gaya modern dengan dilapisi marmer dan bagian eksterior menggunakan material transparan sehingga masyarakat dapat melihat bangunan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.

Bersambung ke halaman berikutnya

3. Akan Diserahkan ke Kemenag
Sebelum dibuka untuk umum, pihaknya akan menyerahkan keputusan tersebut kepada Kementerian Agama dan Pemprov DKI Jakarta. Meskipun dari segi pembangunan sudah selesai namun terowongan itu belum diresmikan.

"Kita serahkan ke Kemenag dan juga ada dengan DKI Jakarta. Nanti segera mudah-mudahan dimanfaatkan. Kalau Kemenag oke, kita serahkan ke Kemenag," kata Diana saat kunjungannya ke Terowongan Silaturahmi di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (25/10/2021).

4. Alasan Pembuatan Terowongan Silaturahmi
Pada dasarnya Terowongan Silaturahmi yang menyambungkan dua tempat ibadah ini untuk menciptakan rasa toleransi antar umat beragama. Selain itu, Terowongan Silaturahmi juga berfungsi sama seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) namun berada di bawah tanah.

Pemerintah pun memiliki alasan tersendiri mengapa memilih terowongan ketimbang JPO. Diana mengatakan, terowongan bawah tanah dipilih karena faktor keamanan dan keselamatan.

"Ini wilayah Ring 1. Kalau jembatan ini kan tinggi, nanti akan merusak lingkungan sekitar sini, kalau hanya penataan kawasan biasa saja (sebelumnya) tidak ada perubahan dan orang menyeberang pun penuh kekhawatiran, orang ke basement juga butuh effort. Kalau ini (terowongan) kita sediakan lift, tangga," kata Diana, di Jakarta, Senin (25/10/2021).


Hide Ads